"Merelakan sesorang yang sudah bersarang di hati lebih sulit daripada menempatkan seseorang yang baru saja hadir di hati."
Althara Fahrezi
***
SENJA pun tertutup oleh awan hitam, langit seakan mengerti bagaimana kondisi hati perempuan ini. Riuh piuk kendaraan masih terdengar jelas. Semilir angin, seperti menusuk ke dalam rongga hati perempuan ini.
Kini, Razel sedang berdiri di persimpangan jalan menunggu datangnya bus yang akan mengantarnya sampai rumah. Pikirannya masih tertuju pada lelaki yang sudah menemaninya hingga 3 tahun, lelaki yang memberi hidupnya penuh warna, lelaki yang selalu menjadi alasannya tertawa.
Razel menggeleng cepat, ia mencoba meyakinkan dirinya. "Altha sayang kok sama gue, gak mungkin dia suka sama Kak Ghina." gumam Razel dengan senyum yang tidak bisa diartikan.
Tidak ada satu orang pun yang tahu kalau wanita ini sedang menahan tangisnya. Ia memang begitu, menyembunyikan rasa sakitnya dengan sebuah senyuman manisnya. Sebuah senyuman yang menyakitkan, jika orang-orang disekitarnya menyadari hal yang sebenarnya.
Bus yang di nanti-nantikan Razel pun tiba, ia bergegas menaiki bus tersebut. Benar saja, langit sedang berpihak padanya, hujan turun dengan derasnya tanpa gerimis sedikitpun.
Di seberang sana, Altha dengan motor hitamnya melaju cepat menembus hujan ke arah Mc Donald's yang biasa ia datangi dengan Razel. Di tangannya sudah terdapat ponsel yang sejak tadi ia genggam, sudah kesekian kalinya ia menghubungi Razel tetapi tak ada balasan sedikit pun. Jarinya pun mulai mencari nama yang bisa ia hubungi dan ia tanyai mengenai perempuan yang masih sangat ia cintai itu.
(LINE)
16:05 PM
Althara Fahrezi : p
Althara Fahrezi: p
Althara Fahrezi: lo dimana?
Delima Yuliandi : sekolah, ngapa?
Althara Fahrezi : razel?
Delima Yuliandi : udah pulang
Althara Fahrezi : sama mama?
Delima Yuliandi : sendiri
Althara Fahrezi : kok?
Delima Yuliandi : apa peduli lo sih?
Althara Fahrezi : gue serius del, hp nya kemana sih? kok gue hubungin gabisa bisa ya?
Delima Yuliandi : gatau
Altha sudah menduga, kedua teman Razel sudah membenci dirinya perihal ia yang sedang dekat dengan Ghina.
Setelah sampai di Mc Donald's, Altha memesan dua paket es krim dan kentang lalu membayarnya.
"Loh, si Mas ini tumben dateng nya belakangan?" kata salah satu kasir yang sudah mengenal Altha, karena hampir setiap hari ia dan Razel mengunjungi tempat ini.
Altha terlihat bingung, "Hm, emangnya sama siapa, Mbak?" tanya Altha balik.
"Cewek yang sering sama Mas sudah ada di atas sendirian daritadi, sama kaya Mas beli dua paket juga. Biasanya kan dua paket buat Mas sama ceweknya, ini malah empat paket loh, Mas?" jelas si Mbak kasir, dan Altha hanya membalas dengan senyuman, lalu bergegas menuju lantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kentang
Teen FictionPernah kebayang dengan dinginnya es krim yang disatu padukan dengan gurihnya kentang? Hubungan itu ibarat dinginnya es krim, jika tak ada penyanding akan terus dingin. Kentang salah satu penyanding yang kuat, dan bisa diibaratkan kentang itu adalah...