"Aku adalah wanita peneduh bagi seseorang, menjadi apa yang pertama kali dicari saat ia basah atau saat ia tak kuasa menahan peluh karena terik."
Razella Putri
***
SEPERTI biasa, sore ini Altha akan menjemput Razel di sekolah dan langsung meluncur ke Mc Donald's tempat favorit mereka. Tempat duduk favorit mereka adalah di sudut tempat ini, Razel yang memilih tempat ini karena ada colokan dan bisa dibuat bersender.
"Tha," panggil Razel yang sedang melahap kentangnya tak lupa dengan es krim nya, tidak ada saus ataupun mayo, hanya es krim plus kentang.
Orang lain pun beranggapan mereka berdua aneh, tetapi mereka tak menghiraukannya. Apalagi Razel, jika sudah bertemu kentang urat malu nya sudah putus.
"Altha! Lo budek apa tunarungu sih?" teriak Razel hingga Altha gelagapan dibuatnya. "Lo kenapa sih, Tha?"
"Gue mau cerita, Zel." jawab Altha membuat wajah Razel langsung mendekat ke arah wajah Altha.
"Ya---nggak deket-deket kayak gitu juga, Zel."
Razel pun memundurkan wajahnya ke posisi semula. "Ya, kan biar fokus, Tha."
"Lo taukan OSIS yang dulu foto sama gue waktu MOS?" tanya Altha mengingatkan, wajah Razel seketika memurung ketika mendengar kata 'OSIS' dan 'MOS'.
"Kenapa lagi dia?" tanya Razel malas, tapi penasaran yang sangat amat membuatnya bertanya demikian.
"Tadi, topi Converse kesayangan gue diambil sama dia terus gue disu---"
Razel langsung berdiri, matanya melotot menatap Altha."TOPI DARI GUE MAKSUD LO?!" teriaknya membuat para pengunjung lain memperhatikannya.
"Ssst, topinya udah sama aku!" Altha langsung mengeluarkan topi miliknya dari dalam tas berniat menunjukkan kepada Razel.
"Yaudah, sini topi nya gue ambil lagi, gue nggak bakalan sudi topi ini pindah tangan!"
"Ah, jangan dong, Zel. Iya iya, aku nggak pake ke sekolah lagi kok," cubitan pelan Altha mendarat di pipi imut Razel. "Udah ya, Tuan Putri jangan cemberut gitu, dong!" lanjut Altha dengan senyum tipisnya.
"Kok bisa diambil?"
"Pas upacara aku pake." jawab Altha santai.
Kedua bola mata Razel kembali melotot, "DASAR SINTING! SARANG OTAK LO KECIL, YA?!"
"Lah, banyak keleus yang pake topi gituan. Ghina aja yang nyari masalah terus sama aku," balas Altha dengan dua buah ice cream cone di tangannya.
"Dia suka sama lo."
Altha tersentak sedikit dan menoleh ke perempuan di depannya yang tinggi badannya lebih jauh darinya dan ukuran mata yang tidak terlalu besar itu. "Cemburu?" tanyanya dengan senyum tipis terukir di bibir merah muda miliknya.
"Amit-amit,"
Tangan Altha mulai mendarat di pipi Razel, dan mulai mencubitnya pelan.
"Sakit!" keluhnya, lalu dibalas senyuman tipis oleh Altha. "Jelek lo, Tha!"
"Salting?"
"Geblek," desis Razel, memejamkan matanya dan mencoba menetralkan jantungnya yang berpacu kian cepat. "Pesen kentang lagi sana."
"Manusia kentang aku uda nggak ngambek, kan?" tanya Altha, memperhatikan Razel dengan mata elangnya.
"Gak," Razel langsung menjawab tanpa ragu. "Emang bisaan banget lo kalo masalah kayak ginian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kentang
Teen FictionPernah kebayang dengan dinginnya es krim yang disatu padukan dengan gurihnya kentang? Hubungan itu ibarat dinginnya es krim, jika tak ada penyanding akan terus dingin. Kentang salah satu penyanding yang kuat, dan bisa diibaratkan kentang itu adalah...