"Bahkan, sampai detik ini kamu masih menjadi alasan mengapa hatiku tidak menerima siapapun."
Razella Putri
***
"JADI? Gimana, nih? Lo mau nggak, Zel?" Altha sudah bertopang di depan Razel dengan bunga mawar biru di tangannya, warna kesukaan mereka berdua.
"Mau apa?"
"Balikan. Gue masih butuh lo banget, sekolah rasanya kayak hambar gitu nggak ada ucapan semangat ngerjain Matematika dari lo, nilai Matematika gue pun anjlok selama kita putus." jelas Altha membuat Razel cekikikan mendengar kata 'Matematika'.
"Oh, jadi minta balikan cuma buat nilai Matematika aja, nih?" tanya Razel dengan tatapan meledek.
"Bukan gitu maksud gue Razella Putri Amanda!"
"Tuhkan, lo bentak gue lagi. Udah tau gue nggak suka dibentak!"
Altha tertawa dalam hati melihat wanita di depannya ini. Lucu. "Astagfirullah, yaudah nih lo mau, nggak? Kalo nggak mau bunganya biar gue kasih Mahdi."
"Mau, mau. Gue mau, kok!" kata Razel lantas merebut mawar biru dari tangan Altha.
"Oh, jadi mau bunganya aja, nih?" Kini, giliran Altha yang meledek.
"Wih, jelas!"
"Tau, ah!" Altha menjauhi Razel, ia pikir akan dikejar oleh Razel.
Ternyata, tidak.
"Razel! Ngeselin banget, sih! Sini sini bunganya, mahal tuh satu batangnya sepuluh ribu!"
Razel tak meghiraukan ucapan Altha dan kembali ke tempat dimana teman-temannya sedang menikmati hidangan.
"Jahat banget, udah pada mesen, ya?" tanya Razel dengan raut wajah bahagia. Rizki menatap mawar biru yang dibawa oleh Razel, matanya mulai menengok ke belakang Razel dan ada Altha disana.
"Udah, emang darimana, sih, lo?" tanya Zidan.
"Belakang,"
"Sama Altha?"
"Iya, sama gue. Kenapa?" sambar Altha dari belakang.
"Kayaknya, sih abis ngajak balikan."
"Uhuk---" Tiba-tiba saja Rizki yang sedang minum mendadak tersedak. "Sorry-sorry gue ke toilet dulu."
***
Setelah semuanya selesai dengan makanan masing-masing, mereka siap untuk perjalanan pulang ke Jakarta. Kembali dengan semua tugas-tugas mereka, bertemu guru killer lagi, dan melaksanakan upacara bendera yang sangat membosankan lagi.
Rizki sudah siap dengan posisi menyetirnya. Mahdi sudah tergeletak tidur di pundak Altha. Di samping Altha sudah ada Razel dengan bibir yang mengerucut ke depan. Posisi Razel sudah di ambil alih oleh Mahdi. Dua makhluk di belakang mereka sudah cekikian melihat kejadian Cinta Segitiga antara Altha, Razel, dan Mahdi.
"Ada yang cemburu, nih!" teriak Naufal dari belakang. Mobil sudah berjalan dengan kecepatan sedang, dan terlihat gemercik hujan mulai membasahi kota ini.
"Nggak! Siapa juga? Kali dah, cemburu sama dugong!" elak Razel membuat dua makhluk di belakangnya semakin cekikian.
"Altha homo!" teriak Zidan spontan.
Altha bergidik ngeri dengan ucapan Zidantadi. Lantas ia menggeser kepala milik Mahdi ke arah jendela, dan menarik kepala Razel untuk menyender ke pundaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kentang
Teen FictionPernah kebayang dengan dinginnya es krim yang disatu padukan dengan gurihnya kentang? Hubungan itu ibarat dinginnya es krim, jika tak ada penyanding akan terus dingin. Kentang salah satu penyanding yang kuat, dan bisa diibaratkan kentang itu adalah...