"Obsesi terbesarku adalah kamu."
Razella Putri
***
RAZEL langsung menghentikan kegiatannya. Matanya yang bengkak langsung kelihatan seperti kodok karena melotot saking kagetnya.
"Ngapain lo kesini?" tanyanya dengan volume keras. Lelaki yang sedari tadi berdiri di ambang pintu sontak melangkahkan kakinya.
Ia langsung memposisikan duduk di samping perempuannya, "Lo ngapain gue tanya?" tanyanya untuk yang kedua kali.
"Maaf,"
Empat huruf itu membuat perempuan yang mengenakan kaus abu-abu polos langsung berdecih pelan.
"Gue minta maaf, Zel," katanya lagi.
"Lo abis darimana? Masih pake baju sekolah lagi, darimana?" tanya Razel lagi masih dengan volume yang keras.
"Kerja kelompok dadakan tadi." jawab Altha menutupi kebohongannya.
"Ya, emang nggak bisa ngabarin?"
"Hp gue low, sorry banget." jawab Altha berbohong lagi. Jelas-jelas masih tertera 70% di ponselnya. "Lo tadi balik sama siapa?" lanjutnya.
Razel langsung melanjutkan tugas sekolahnya tanpa memperdulikan omongan-omongan Altha. Jari jemarinya mulai menari lagi di atas keyboard laptop.
"Zel, gue 'kan ngomong sama lo," Razel tetap bergeming, tak satupun kata lagi yang terlontar dari bibirnya.
Drttt drttt drttt...
Ponsel milik Altha yang berada di saku celananya bergetar menandakan ada telfon masuk. Kedua bola mata Razel sontak menoleh ke arah suara getaran tersebut.
"Katanya low, mau bohong untuk yang ke berapa kali sih lo?" Altha langsung merogoh saku celananya dan meraih ponselnya. "Udah deh, sana lo balik!"
Ghina.
Panggilan barusan adalah Ghina, Altha langsung buru-buru mematikan ponselnya. Razel yang mengetahui itupun langsung berdecih pelan lagi.
"Ngapain lo matiin?"
"Bukan siapa-siapa, Zel," jawab Altha berbohong lagi. Ia terus mengumpat di dalam hati, Ghina benar-benar merusak semuanya.
Razel langsung manggut-manggut mendengarnya. "Maafin yang tadi, ya, Zel." kata Altha lalu Razel kembali manggut-manggut paham.
Pernahkah kamu terobsesi dengan seseorang? Begitu terobsesinya sampai-sampai kamu rela memaafkan beribu-ribu kesalahan yang telah diperbuatnya? Begitu terobsesinya sampai-sampai kamu tak sadar telah dibohohi berkali-kali? Pernahkah?
Razella mengalaminya.
Sekarang, pada Althara Fahrezi. Itulah obsesinya yang tumbuh sampai akhirnya meng-kronis selama bertahun-tahun.
***
Seketika terdengar banyak keluhan dan decakan dari dalam ruang kelas 11 IPA 2, yang dikarenakan Bu Wenny menginformasikan bahwa anak-anak dilarang pulang dahulu karena ada kerja bakti membersihkan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kentang
Teen FictionPernah kebayang dengan dinginnya es krim yang disatu padukan dengan gurihnya kentang? Hubungan itu ibarat dinginnya es krim, jika tak ada penyanding akan terus dingin. Kentang salah satu penyanding yang kuat, dan bisa diibaratkan kentang itu adalah...