♡♡♡♡♡
Kyungsoo POV
Aku langsung pergi ke flat Eun Soo dalam waktu 5 menit setelah mendengar bahwa dia sedang sakit.
Setelah memarkir motorku, aku cepat-cepat menuju lantai 3, lantai dimana Eun Soo tinggal.
Ketika aku sampai di pintu depannya, aku mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Eun Soo-ya? Eun Soo-ya?"
Tidak ada sahutan dari dalam. Entah kenapa, perasaan ku tidak enak sekarang.
Salah satu jalan terakhir adalah, aku harus masuk ke dalam.
Aku segera menekan beberapa angka yang merupakan password untuk pintu masuk Eun Soo.Clickk
Setelah terbuka, aku segera masuk ke dalam flatnya.
Ketika aku masuk ke dalam, aku melihat Eun Soo yang berbaring di sofa dengan berbalut 3 selimut tebal.Aku segera menghampirinya dan berjongkok agar sejajar dengannya.
"Astaga, panas sekali! Kau demam, Eun Soo-ya," pekikku panik.
Mungkin karena pekikan dariku, Eun Soo tiba-tiba terbangun. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya sebentar dan kemudian menatapku dengan tatapan bingung.
"Ky-kyungsoo?" panggilnya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau sakit?! Hah?!"
Tak sadar aku membentak Eun Soo karena kesal. Ya, aku marah, kenapa Eun Soo harus memberitahu Baekhyun terlebih dahulu kalau dia sakit? Sedangkan aku, pacarnya, tidak ia beritahu.
Tetapi, bukannya membela dirinya sendiri, Eun soo malah tersenyum dan mengelus pipiku. Astaga! Telapak tangannya hangat sekali!
"Aku ti-tidak mau merepotkanmu. Bukankah kamu bilang tadi kamu ada tugas dosen?" ujarnya lirih sambil tersenyum.
"Haacchii! Ah, maaf aku bersin di depan mukamu."
Aku terdiam.
Ia melepaskan tangannya dari pipiku dan kemudian mengeratkan selimutnya kembali.
Muka Eun Soo semakin pucat saja.
Karena tak tega melihat Eun Soo, aku segera menggendongnya dan membawa ia ke kamarnya. Ia sedikit kaget namun kemudian ia tidak menolak.
"Sudah tahu sakit, masih tidur di sana," omelku.
Eun Soo hanya diam saja. Dia malah menyenderkan kepalanya di dadaku.Perlahan, aku merebahkan dia di kasurnya.
"Sudah makan?" tanyaku.
Dia menggeleng lemah.
"Ckck, dasar. Aku akan membuatkan makanan untukmu."
Baru saja aku akan pergi, tiba-tiba tanganku ditahan oleh dia.
"Tidak usah, aku saja yang membuatnya."
Dia baru saja ingin bangun, namun aku segera mencegahnya.
"Jadilah gadis yang penurut, eoh."
Aku mengusap rambutnya pelan dan kemudian mengecup keningnya lembut.
"Istirahatlah."
••••
E
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼He Never Feels [DKS] 🌼 ✔
FanfictionPilih pacar rasa temen atau Temen rasa pacar ?