021

1.7K 262 14
                                    

Kyungsoo mengerjapkan kedua matanya ketika sebuah cahaya menyentuh kelopak matanya dengan lembut.

Ia melenguh pelan lalu perlahan mendudukan dirinya.

"Dimana aku?"

Kyungsoo merasa bingung ketika mendapati dirinya berada di sebuah lorong berwarna putih dan dengan beberapa pintu .

Kyungsoo beranjak berdiri dan melihat sekelilingnya lagi. Tidak ada siapapun, selain dirinya.

Karena penasaran, akhirnya Kyungsoo melangkahkan kakinya menuju salah satu pintu.

Saat ia hendak membuka pintu tersebut, terdengar suara seseorang memanggil namanya dengan halus dan lembut.

"Kyungsoo,"

Kyungsoo yang sudah memegang handle pintu menoleh ke arah sumber suara dan matanya seketika membulat ketika melihat perempuan yang ia cintai berdiri tak jauh darinya.

Kyungsoo melepaskan pegangannya dari handle pintu tersebut lalu melangkah mendekati perempuan itu yang masih berdiri di tempatnya.

"Eunsoo?  Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Kyungsoo ketika ia sudah berdiri di depan perempuan yang ternyata Eunsoo.

Eunsoo tak menjawab. Ia melangkah kakinya lebih dekat dengan Kyungsoo. Kemudian, ia mengangkat tangannya dan mengusap pipi Kyungsoo yang bulat.

"Wae, Eunsoo-ya?" tanya Kyungsoo yang hanya mendapat gelenggan dari Eunsoo yang masih tersenyum menatap Kyungsoo.

Melihat Eunsoo tersenyum, sudut bibir Kyungsoo ikut tertarik. Kyungsoo meraih tangan Eunsoo yang ada di wajahnya.

Tapi, belum sempat Kyungsoo memegang tangan Eu soo, Eunsoo tiba-tiba menariknya dan melangkah mundur.

"Eunsoo?"

Eunsoo membalikkan badannya dan melangkah pergi, menghiraukan Kyungsoo yang terus memanggil namanya.

Melihat Eunsoo yang semakin jauh meninggalinya, Kyungsoo akhirnya melangkahkan kakinya.

Ia membuka satu persatu pintu yang ada di lorong tersebut, namun ia tak juga menemukan keberadaan Eunsoo.

Kyungsoo akhirnya tiba di pintu terakhir. Pintu terlihat berbeda dari pintu lainnya. Ada setangkai bunga mawar putih tertempel di pintu itu.

Kyungsoo mengambil bunga tersebut dan kemudian membuka pintu terakhirnya.

Senyum di wajah  Kyungsoo muncul ketika ia melihat seorang perempuan yang sempat melarikan dirinya sedang duduk menghadapnya.

Kyungsoo menghampirinya dan mencubit pipi perempuan itu pelan. "Kau kemana? Kenapa tadi melarikan diri?"

Perempuan itu hanya tersenyum. Ia berdiri dari tempat duduknya lalu menggengam tangan Kyungsoo.

"Aku harus berpamitan denganmu," ucap perempuan itu.

Kyungsoo menaikkan salah satu alisnya ," maksudmu apa? Dan, kenapa tanganmu sangat dingin?"

Perempuan hanya tersenyum. Ia mengecup bibir Kyungsoo lembut . Setelah itu, ia melangkah meninggalkan Kyungsoo lagi.

Kyungsoo yang kebingungan, berbalik badan dan hendak mengejar perempuan itu.

Namun, kakinya seperti tidak bisa digerakkan dan setelah itu hanya cahaya putih yang sangat terang memenuhi kedua mata Kyungsoo.

🌼He Never Feels  [DKS] 🌼 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang