Epilog

1.9K 243 40
                                    

Seorang laki-laki berumur 30 tahun menapaki satu persatu anak tangga sambil membawa satu bouqet daffodil.

Seorang laki-laki berumur 30 tahun menapaki satu persatu anak tangga sambil membawa satu bouqet daffodil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Laki-laki itu tidak sendirian. Di sampingnya ada seorang perempuan cantik dan seorang anak laki-laki yang menggenggam salah satu tangannya.

"Ayah, kenapa kita ke sini?" tanya anak laki-laki itu dengan polos.

Laki-laki yang dipanggil ayah itu hanya tersenyum tipis dan terus melanjutkan langkahnya.

Langkah mereka akhirnya berhenti ketika mereka sudah sampai di sebuah makam yang sudah cukup tua namun masih terawat dengan baik.

Laki-laki itu tersenyum dan perlahan ia menaruh bouqet itu tepat di tengah-tengah pusaran itu.

"Hari ini aku datang bersama Hyun Rae dan anakku, Do Hyungsoo. Hyungsoo-ya, ayo beri salam sama Bibi Eunsoo."

Anak kecil itu langsung mengangguk dan membungkukkan badannya sopan. "Annyeonghaseyo, Bibi Eunsoo. Do Hyungsoo imnida."

Hembusan angin musim semi yang hangat membalas sapaan dari anak kecil bernama Do Hyungsoo itu.

"Bibi Eunsoo sepertinya senang bertemu denganmu," ujar perempuan yang diketahui bernama Hyun Rae itu sambil mengelus puncak kepala anaknya.

Hyun Rae kini beralih menatap suaminya yang masih tersenyum menatap pusaran Eunsoo.

Ia kemudian menyentuh lengan suaminya dan itu membuat suaminya sedikit terkejut.

"Aku akan memberikan waktu untuk kalian," ucap Hyun Rae sambil tersenyum.

Suaminya mengangguk dam menggumamkan terimakasih kepada istrinya itu.

"Hyungsoo-ya, ayo kita turun," ajak Hyun Rae lalu meraih tangan mungil anaknya.

"Appa tidak ikut?"

"Dia akan menyusul nanti. Kaja, Hyungsoo-ya."

Hyun Rae segera mengajak Hyungsoo pergi menjauh dari suaminya dan sekarang tinggal laki-laki itu seorang di sana.

Cukup lama laki-laki itu terdiam dan keheningan menyelimuti. Tangan laki-laki itu perlahan menyentuh nisan yang bertuliskan Eunsoo Park dengan senyuman yang tak bisa diartikan.

"Bagaimana kabarmu? Maafkan aku karena baru mengunjungimu sekarang bersama Hyun Rae dan anakku. Kau tidak marahkan?"

Sekali lagi, angin musim semi berhembus dan dengan lembut menerpa wajah laki-laki itu.

"Ara-ara. Aku akan sering mengunjungimu. Kabarku? Sangat baik."

"Tidak terasa sudah 10 tahun."

Bahu laki-laki itu perlahan-lahan mulai bergetar dan kedua matanya sudah berkaca-kaca, berusaha agar air matanya tidak jatuh.

"Aku merindukanmu, Park Eunsoo."

🌼He Never Feels  [DKS] 🌼 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang