011

1.8K 288 82
                                    

Sinar matahari yang masuk melalui ventilasi membuat Kyungsoo terbangun dari tidurnya.

Ia merenggangkan badannya sebentar dan kemudian ia beranjak menuju kamar Eunsoo.

"Eunsoo-ya? Kau sudah bangun?" panggil Kyungsoo seraya mengetuk pintu kamar.

Namun, tidak ada sahutan dari dalam kamar. Kyungsoo mengerutkan dahinya bingung. Ia kemudian membuka pintu tersebut. Dan ternyata, Eunsoo tidak ada di kamarnya. Bahkan, kasurnya sudah nampak rapi.

"Kemana Eunsoo?"

Kyungsoo pergi ke dapur dan melihat sudah ada semangkuk nasi dan sup tahu yang masih hangat. Di samping itu juga, terdapat secarik kertas.

Kyungsoo kemudian mengambil kertas itu dan membacanya.

Makan lalu pergi dari flatku. - Eunsoo

Kyungsoo tersenyum miris. Ia kemudian beralih menatap makanan yang sudah disajikan oleh Eunsoo.
Ia lalu mengambil kursi dan mendudukinya.

''Selamat makan."

Kyungsoo mengunyah dan menelan makanan itu dengan sangat cepat. Tidak sampai 5 menit, makanan itu sudah berada di dalam perutnya.

"Terimakasih untuk makananya, Park Eunsoo," ujar Kyungsoo bermonolog.

Kyungsoo kemudian membawa semua piring kotor dan mencucinya.
Setelah dirasanya semua beres, ia kemudian segera pergi meninggalkan flat Eunsoo dan turun ke bawah.

Ketika Kyungsoo hendak masuk ke dalam mobilnya, tiba-tiba ponselnya berdering.
Cepat-cepat ia mengambilnya dan segera melihat nama yang muncul di layar ponselnya.

Yoon Hyun Rae is calling~~

Kyungsoo menatap ragu ke arah ponselnya. Tangannya sudah akan menggeser tombol warna hijau namun kemudian panggilan Hyun Rae berhenti.

Kyungsoo kemudian menunggu lagi. Apa Hyun Rae akan menelfonnya lagi.
Dan benar, Hyun Rae menelfonnya lagi. Cepat-cepat Kyungsoo menggeser tombol hijau itu.

"Hyun Rae-ya, kena--."

"Kau kemana dengan Kyungsoo kemarin?"

Suara ini, Kyungsoo sangat mengenalnya. Ya, ini suara Eunsoo.

"Hyun Rae, kenapa kau bisa bersama Eunsoo?"

''Kenapa kau diam? Jawab aku!"

Kyungsoo hendak bertanya lagi, namun sambungannya dengan ponsel  Hyun Rae terputus.

"Halo! Hyun Rae-ya! Yaish! Sial!"

Kyungsoo menaruh ponselnya ke kantong dan kemudian bergegas masuk ke dalam mobilnya.

Ia memakai sabuk pengaman dan segera menginjak pedal gasnya menuju kampus.

••••

Eunsoo POV

Pagi tadi, gue bangun dengan kepala yang masih ngenyut-ngenyut aduhai dan badan yang masih hangat.

Gue sebenernya masih mau izin, tapi karena gak ada kerjaan di flat mending gue ngampus. Siapa tahu, gue bisa sembuh.

Pas gue keluar dari kamar, gue bener-bener kaget ngeliat dia tidur di sofa.

"Ngapain dia masih di sini?"

Gue langsung nyamperin Kyungsoo. Niatnya sih, pengen bangunin dia terus ngusir. Tapi, liat dia nyenyak banget tidurnya, gue jadi gak tega.

Malah, gue buetin dia sarapan sebelum gue berangkat ke kampus.
Gue nulis di sticky note terus gue tempel di atas meja.

Sebelum pergi , gue nyamperin dia untuk kedua kalinya.
Gue langsung jongkok untuk agar sejajar dengan Kyungsoo dan mandang wajah Kyungsoo lama banget. Perlahan, gue julurin tangan gue ke kepalanya dan kemudian membelai rambutnya.

"Kyung, tenang aja, gue udah maafin lo," gumam gue pelan.

Gue langsung senyum ketika ngeliat Kyungsoo ikutan senyum.
Setelah itu, gue ngecup bibirnya sebentar dan kemudian beranjak meninggalkan flat.

••••

Kyungsoo memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kampus.
Ia tidak mempedulikan umpatan yang dilayangkan dari pengguna jalan kepadanya.

Ketika ia sudah sampai di kampus, ia segera turun dari mobil dan mencari keberadaan Eunsoo.

"Dimana dia?" gumamnya terus menerus.

Kyungsoo akhirnya menemukan Eunsoo yang bersama dengan Hyun Rae di taman belakang kampus.

Dari kejauhan, Kyungsoo bisa melihat raut ketakutan dari wajah Hyun Rae.
Rahang Kyungsoo semakin mengeras ketika melihat Eunsoo mencengkram bahu Hyun Rae.

Kyungsoo segera berlari menghampiri mereka berdua. Ketika ia berada tepat di belakang Eunsoo, Kyungsoo segera menarik bahu Eunsoo kasar.

"Apa yang kau lakukan?!" tanya Kyungsoo emosi.

"Ak-ku tidak melakukan apa-apa. Aku bersumpah!" balas Eunsoo yang bingung dan ketakutan ketika melihat wajah Kyungsoo yang menahan marah.

"Ka-kau tidak apa-apa, Hyun Rae?" tanya Kyungsoo yang kini menatap Hyun Rae.

Hyun Rae menggeleng lemah. Ia tiba-tiba langsung memeluk Kyungsoo dan menangis.

"Park Eunsoo! Kau benar-benar keterlaluan!" maki Kyungsoo yang kembali menatap Eunsoo tajam.

Eunsoo menangkap dengan jelas kemarahan pada wajah Kyungsoo.

"Aku tidak menyakitinya sedikit pun. Aku hanya---."

"Pergi! Aku bilang pergi!"

Hati Eunsoo langsung hancur ketika Kyungsoo mengusirnya dan tidak mau mendengar penjelasan darinya.

"Baiklah! Kalau itu mau mu! Lebih baik kita putus saja!" teriak Eunsoo yang kini sudah berlinang air mata.

Mendengar itu, Kyungsoo langsung terdiam namun ekspresinya masih sama. Hyun Rae yang sedari tadi terisak juga ikut terdiam.

"Aku sudah lelah denganmu! Lebih baik kita sudahi saja semua ini!
Semenjak kau bertemu dengannya, kau berubah! Kau jauh lebih mementingkan dia!" ujar Eunsoo dengan emosi sambil menunjuk Hyun  Rae yang berada di pelukan Kyungsoo.

"Ya, itu karena dia lebih berharga dari dirimu sendiri!" balas Kyungsoo yang tak kalah emosi.

Seketika Eunsoo langsung terdiam. Ia tidak menyangka jika Kyungsoo bisa berbicara seperti itu. Raut wajah Eunsoo seketika berubah menjadi kecewa.

Kyungsoo langsung mengatupkan mulutnya. Melihat wajah Eunsoo yang benar-benar kecewa, membuat hatinya tiba-tiba berdenyut nyeri.

"Eunsoo-ya, ak--."

"Kalo aku tahu ujung-ujungnya kayak gini, gue bener-bener nyesel kenal dan jatuh cinta sama lo!"

"Eunsoo-ya..."

Eunsoo segera berlari meninggalkan Kyungsoo sambil menangis.

Kyungsoo hendak menyusul Eunsoo, namun Hyun Rae makin memperat pelukannya.

"Kyungsoo-ya, jangan kejar dia. Tetaplah di sini, bersamaku. Jangan tinggalkan aku."

••••


Next or Unpublish?

🌼He Never Feels  [DKS] 🌼 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang