016

2.5K 289 30
                                    


Note : ti-Hati, ada mature nya :) *keluarlahkauSilentReaders 😆👌

••••

Gue suka sama lo.

Eunsoo terdiam untuk beberapa saat. Namun, sedetik kemudian ia langsung tertawa keras hingga mengeluarkan air matanya dan membuat perutnya sakit.

"Kenapa? Gue salah ngomong?" tanya Baekhyun bingung.

"Aduh, haha. Eh Baek, april Mop udah lewat kali," ujar Eunsoo ketika tawanya sudah mereda.

Baekhyun menghela nafas kasar. Ia tahu, pasti respon yang akan Eunsoo berikan akan seperti ini.

Pasti Eunsoo menganggap ucapannya hanya lelucon semata. Namun, kali ini Baekhyun serius dengan ucapannya.

Baekhyun beranjak dari kursinya dan kemudian menghampiri Eunsoo.

"Apa?" tanya Eunsoo bingung ketika melihat wajah Baekhyun yang sangat serius.

"Gue buktiin kalo ucapan gue ini serius!"

Baekhyun mengangkat sedikit dagu Eunsoo dan menundukkan kepalanya. Dan, sebuah ciuman lembut berhasil mendarat di bibir Eunsoo.

Eunsoo sangat kaget ketika benda kenyal milik Baekhyun tiba-tiba langsung menempel di bibirnya. Pikirannya langsung kosong dan dia membiarkan Baekhyun melumat bibirnya lembut.

Baekhyun melepas pangutannya dan kemudian menatap Eunsoo lembut dan sendu.

"Maafin gue, tiba-tiba lancang. Tapi, ucapan yang tadi, gue serius."

Baekhyun diam sejenak. Lalu kembali melanjutkan ucapannya dengan suara pelan namun masih bisa terdengar dengan jelas oleh Eunsoo dan membuat jantung Eunsoo berdegup 2x lebih cepat.

"Bisakah kau melihatku bukan sebagai sahabat? Aku ingin kau melihatku sebagai laki-laki yang mencintaimu setulus hati. Bisakah?" Saranghae, Eunsoo-ya."

Dan sebagai penutup dari kalimatnya, Baekhyun mengecup dahi Eunsoo lembut dan penuh kasih.

••••

Eunsoo's POV

Setelah kejadian yang membuat jantung berdegup 2x, ah tidak, 10x lebih cepat dan rasanya jantung mau lepas, Baekhyun langsung pulang ke rumahnya.

Tidak, dia bukan pria yang langsung kabur begitu aja, bukan seperti.... ah, menyebut namanya saja sudah sudah membuat hati gu berdenyut nyeri.

Dia pulang karena ditelfon oleh ibunya untuk membantu acara lamaran kakaknya yang belum selesai.

"Gue pulang dulu,'' ujar Baekhyun ketika gue nganter dia sampai depan pintu.

"Eo, hati-hati," balas gue yang masih cukup canggung.

Gue mau menutup pintu, namun Baekhyun tiba-tiba manggil nama gue dan membuat gue melihatnya sekali lagi.

''Kenapa Baek? Ada yang ketinggal?"

Baekhyun menggelengkan kepala dan tiba-tiba ia meraih tangan kanan gue sambil menunduk. "Eun, maafin gue yang tadi ya. Gue ...."

Gue hanya mengerutkan dahi, menunggu ucapan Baekhyun yang sengaja dia gantung. Dan, gue kaget ketika melihat wajahnya tiba-tiba berubah menjadi merah seperti tomat. Dia.... sangat menggemaskan.

"Iya, iya. Gue ngerti. Lain kali, jangan langsung main nyosor aja ya. Udah sana, lo dicari sama Bibi," ujar gue sambil menepuk kepala dia.

Itu kebiasaan lama yang gue lakukan ke dia ketika Baekhyun gugup seperti saat ini.

🌼He Never Feels  [DKS] 🌼 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang