I'm always appearing in your dream
We were always together♫ ♪ ♫ ♪
In Hyunhee's Eyes...
Adikku ada di sini. Fakta itu kudapatkan saat beberapa kali aku dan Sukwon menyelinap keluar dari istana secara diam-diam untuk mengetahui keberataan Hyunwoo. Mengingat ucapan Sukwon bahwa tidak akan lama lagi usiaku akan menginjak sembilan belas tahun, kekhawatiran dan kecurigaan tiba-tiba saja menyelinap ke dalam benakku saat mengingatnya.
Apakah mungkin jika Hyunwoo di masa ini juga mati di usia yang sama seperti adikku? Saat pertanyaan itu kuutarakan pada diriku sendiri, sebuah jawaban lancang justru menyelip masuk dalam pemikiranku.
Hyunwoo mengalami hal yang sama denganku.
Ia juga berpindah dari beberapa waktu ke waktu lainnya seperti yang terjadi padaku. Tapi mengapa ia tidak mengatakan apapun padaku? Itu pertanyaan yang lain. Yang alasannya mungkin juga sama sepertiku.
Aku tak pernah mengatakan pada siapapun tentang apa yang terjadi padaku. Terutama setelah beberapa kali mengunjungi ahli kejiwaan, pada akhirnya mereka hanya berpikir jika aku mengalami halusinasi. Mereka menganggapku gila, mereka yang memahami ilmu pengetahuan bahkan berpikir seperti itu. Bagaimana dengan orang-orang lain yang tidak memahami apapun?
Hyunwoo, dulu mungkin juga takut aku menganggapnya gila. Jadi, apa alasan Hyunwoo sering terlambat pulang dan menghindar dari orang-orang adalah karena perpindahan waktu yang juga terjadi padanya?
Lalu Hyunwoo yang kuhadapi di masa ini... adalah Hyunwoo yang berbeda, atau adikku?
"Nona, kita sudah sampai." ucapan Sukwon menyadarkanku. Kini tatapanku bersarang pada sebuah rumah kecil yang terletak di pinggir hutan. Tampak tidak berpenghuni dan tidak pula terawat.
"Mengapa kita ke sini?" tanyaku membuat Sukwon menyernyit tidak mengerti.
"Apa Nona lupa? Semalam kukatakan kalau aku tidak bisa menemukan tempat Tuan Muda Hyunwoo. Jadi kita sudah sama-sama setuju untuk meminta bantuan Penjaga Woo bukan?"
"Woo? Woo Ryung?" ucapku sedikit terkejut. Well, memang aku semalam bicara begitu panjang lebar pada Sukwon, tapi karena sibuk memikirkan segala kemungkinan tentang apa yang tengah terjadi pada Hyunwoo membuatku tidak begitu mendengarkan apa yang ia ucapkan dan hanya mengiyakan saja semua ide yang ia utarakan.
"Ya, memangnya selain dia ada orang lain yang tahu tempat ini dengan baik?"
Bukan itu masalah yang sebenarnya membuatku merasa tidak nyaman sekarang. Tapi kemungkinan bahwa Woo Ryung itu adalah seorang yang sangat teliti dan pasti menyadari sedikit saja perubahan pada kelakarku bisa saja terjadi, bukan?
"Kenapa kalian ke sini?" pertanyaan itu merenggut atensiku, sosok yang kukenali wajahnya sebagai Woo Ryung—dan juga Jongin, adik sepupu Jongdae—muncul dari balik salah satu jendela rumah kecil tersebut.
"Oh, Woo Ryung! Kami memerlukan bantuanmu." lekas Sukwon mencicit, dengan cepat ia melangkah mendahuluiku, mendekati jendela rumah tersebut.
"Agasshi bilang ia ingin bertemu dengan Tuan Muda Hyunwoo." ucap Sukwon menjelaskan alasan kedatangan kami. Kini tatapan Woo Ryung tertuju padaku.
"Mengapa sekarang tiba-tiba saja kau ingin menemuinya?" tanya Woo Ryung.
"Ah, tidak. Aku hanya ingin memastikan keadaannya. Semalam aku bermimpi dan sekarang firasatku tidak enak." aku menjawab, berusaha menggunakan nada setenang mungkin agar Woo Ryung tidak merasa aneh.
Pemuda berwajah kaku tersebut menatapku dan Sukwon bergiliran sebelum akhirnya ia mendesah pelan. "Masuklah, kita bicara di dalam."
Akhirnya tanpa bicara apapun aku dan Sukwon melangkah masuk ke dalam rumah kecil tersebut. Di luar dugaanku, nyatanya bagian dalam rumah ini tidak seburuk kelihatannya. Setidaknya, keadaannya benar-benar menggambarkan tentang kepribadian Woo Ryung. Beberapa buah senjata ada di sudut rumah, pedang, busur panah, dan beberapa senjata lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH [finished]
FantasyKemampuan berpindah tubuh di waktu yang berbeda, bisakah kalian mempercayainya? Well, hal itu terjadi pada seorang Jo Hyunhee. Berulang kali, ia terjebak di dalam tubuh orang-orang yang merupakan 'reinkarnasi' dari dirinya. Ia bahkan mengetahui fakt...