A night thick with moonlight
It's our only time together♫ ♪ ♫ ♪
In Author's Eyes...
Putri Munseong. Kim Sukwon. Heo Jun. Kim Jongdae.
Empat nama itu terus berputar di benakku. Mengingat bagaimana rasa nyeri—yang muncul ketika aku berada di tubuh Lady Jo—menyerangku ketika aku mengingat tentang Heo Jun, aku rasa Lady Jo punya masalah dengan Heo Jun, tabib istana itu.
Dan Putri Munseong jelas sumber masalah utamanya—dari yang kubaca di sejarah yang semalam kucari. Sukwon, dan Jongdae, adalah dua orang yang sama-sama belum aku ketahui tujuannya.
Bagaimana Jongdae bisa ada di zaman itu, bagaimana Sukwon bisa menjadi selir raja karena Lady Jo mendapatkan serangan senja itu... semuanya masih menjadi tanda tanya.
Well, aku sendiri sekarang terjebak di sudut perpustakaan. Memang aku bisa disebut sebagai seseorang yang terlampau sering berada di perpustakaan. Tapi sejak terakhir kali menyelesaikan masalah Myunghee, aku tidak lagi berkutat dengan pelajaran sejarah.
Kali ini ada banyak sejarah yang harus aku ketahui mengenai kepemimpinan Raja Gwanghae. Di dalam sejarah—yang belum berubah karena keterlibatanku nanti—ia dikatakan memiliki dua orang keturunan, seorang Putra Mahkota dari Putri Munseong dan seorang Putri dari selirnya.
Raja Gwanghae sendiri sebenarnya bukan keturunan kerajaan. Ia hanya putra dari salah seorang petinggi kerajaan di saat itu. Lalu apa masalah Lady Jo sebenarnya? Apa?
TAP!
"Hey!" tanpa sadar aku memekik saat seseorang menepuk dahiku dengan cukup keras. Saat aku membuka mata, tampak Jongdae dengan cengiran khas miliknya, dan ya, ia baru saja membuatku jadi sasaran lirikan tajam beberapa orang di perpustakaan.
Aku berdecak kesal saat Jongdae tak kunjung mengucap sekedar kata maaf, kusadari ia juga baru saja menempelkan sebuah stick notes berwarna merah muda di dahiku.
"Apa-apaan ini? Kenapa kau ada di sini?" tanyaku sembari mengambil stick notes yang ada di dahiku. Jongdae sendiri dengan santai duduk di kursi kosong yang ada di sebelahku, masih dengan sikap santai yang sama ia membolak-balik buku sejarah tebal yang sedari tadi sibuk kubaca.
"Kau meninggalkanku bersama Yeonhwa. Tahu sendiri aku sama sekali tidak suka berduaan dengannya." ujarnya, tatapannya masih sibuk meneliti kertas usang berisikan tulisan hanja yang sejak satu jam lalu membuatku mengabaikannya dan Yeonhwa.
"Anggap saja aku memberimu kesempatan untuk sedikit akrab dengan Yeonhwa." balasku sengit, kuperhatikan apa yang Jongdae tulis di stick notes merah muda tersebut, sebaris kalimat segera menyambutku.
"Night Walkers Of Gwanghaegun? Apa ini?" tanyaku tidak mengerti.
"Kejutan yang kujanjikan untukmu." sahut Jongdae, sekon kemudian ia menatapku dengan senyum terukir di wajahnya. "Aku sudah bilang ada kejutan untukmu, bukan? Karena semalam kau sudah memberiku tumpangan di apertemenmu, jadi aku juga harus menepati janjiku."
Aku menatap Jongdae lamat-lamat, berusaha memahami ucapannya saat kini sebaris kalimat yang ada di stick notes tersebut kembali memberiku pertanyaan. Gwanghaegun. Bagaimana bisa Jongdae menulis kalimat ini saat aku tengah kelimpungan karena hal yang sama?
Bukankah di zaman ini orang-orang sering menyebut dinasti ke-15 sebagai Gwanghaegun? Apa ini kebetulan lainnya? Atau ada hubungannya juga dengan alasan aku terjebak di dalam tubuh Lady Jo?

KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH [finished]
FantasyKemampuan berpindah tubuh di waktu yang berbeda, bisakah kalian mempercayainya? Well, hal itu terjadi pada seorang Jo Hyunhee. Berulang kali, ia terjebak di dalam tubuh orang-orang yang merupakan 'reinkarnasi' dari dirinya. Ia bahkan mengetahui fakt...