Sepuluh

9 4 0
                                    

Malam ini Etnan sedang asyik membaca buku. Tak lama, seseorang mengetuk pintu. Dengan ekspresi malas akhirnya membuka pintu kamarnya. Di sana terlihat Rey berdiri di hadapannya.

" Ada apa ? " Tanya Etnan malas

" Lu lagi ngapain ? boleh masuk ?"

Etnan tak menjawab, kemudian ia langsung membuka pintu kamarnya lebar-lebar. Mereka duduk di lantai yang telah di lapisi karpet warna hitam.

" Nan, sebenernya lu itu serius gak sih sama Arta ?" Tanya Rey mendadak

" Maksud lu apa sih ? gue gak ngerti"

" Yaaa... gue Cuma mau tanya aja, akhir-akhir ini kan lu deket sama Arta, sebenernya lu suka gak sih sama dia ?"

" Gak ! gue gak suka sama dia ! "

" Loh kenapa ? "

" Ya gue gak suka aja. Dia itu cewek cengeng, gak pinter masak, lebay "

" Gue suka kok sama dia, gue bisa nerima dia apa adanya,"

Etnan hanya terdiam kaku.

" Kalau gue nembak dia gimana ?" ucap Rey

Etnan terkejut mendengar pekataan Rey. Etnan tak bisa berkata-kata, ia hanya diam dan terlihat gelisah.

" Nan ? menurut lo gimana ?" Rey memastikan

" Sebaiknya jangan, kan belum tentu dia suka sama lo juga "

" Ya udah, kalau gitu lo aja yang nembak dia gimana ?" Tawar Rey

" Gak ! gue gak mau, gue kan gak suka sama dia ! "

" Yakin ? "

" I..iya gue yakin"

" Ya udah, bulan depan pas hari ulang tahunnya gue bakalan nembak dia "

Etnan diam kaku. Rasanya ia ingin sekali mengubrak ngabrik kamarnya. Ingin sekali Etnan berkata " Jangan ! " Tapi apalah daya. Ia terlalu malu untuk mengutarakan perasaan pada seorang wanita.

***

Pagi ini saat istirahat Arta sedang duduk di taman sekolah. Membaca Novel fiksi yang di pilihnya diantara ribuan buku di perpustakaan sekolah. Nola saat itu tak hadir, katanya ia sedang ada tugas kelompok yang perlu di selesaikan sebelum bel masuk berbunyi. Alhasil ia harus istirahat sendirian. Tak lama, Seseorang datang. Rey menghampiri Arta dengan tatapan mata yang berbinar.

" Hey, " Ucap Rey sambil duduk di samping Arta

Arta tak menghiraukannya, ia malah sibuk membaca buku. Memang, sedari tadi Arta bersikap dingin pada Rey. Ia tak mau kejadian sebelumnya terjadi lagi. Ia tak mau Nola marah akibat terbakar api cemburu.

" Jutek amat ! Tapi lo keliatan makin cantik kalo jutek kaya gitu," Goda Rey sambil mencolek dagu Arta

Arta meliriknya sinis kemudian kembali membaca bukunya.

" Baca apa sih, serius amat," Tanya Rey

" Bukan urusan kamu," Ucap Arta ketus

" Kenapa sih ?" Tanya Rey penasaran

" Bukan urusan kamu,"

" Hidup lo hidup gue juga ta ! "

Arta tak berkata sama sekali. Nampaknya ia mulai kesal. Ia terus meneruskan membaca bukunya.

" Ta ! " Rey menarik pergelangan tangan Arta dan menaruhnya di pahanya. Ia mengusap punggung tangannya kemudian memasukan jari jarinya ke dalam ruas jari Arta. Ia mengangkat tangan Arta lalu mengecup punggung tangannya. Arta hanya pasrah dengan apa yang di lakukan Reynand padanya. " Yang gue pingin itu Lo nan, Lo yang ngelakuin ini ke gue, bukan Rey" Ucapnya dalam hati

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang