Tak terasa, hari ini sudah hari minggu saja. Sudah lama sekali Arta tak lagi membersihkan perpustakaan Etnan. Entah kenapa saat itu ia ingin sekali ke rumah Etnan untuk membersihkan perpustakaan. Sebenarnya tujuan utamanya adalah bukan itu, tapi ia ingin bertemu Etnan. Arta merindukannya. Beberapa hari kebelakang ia sudah janji untuk membersihkan perpustakaan itu. Bukan Arta namanya jika tak menepati janji. Langkahnya menuruni tangga. Hari ini rumah kosong, tak ada orang. Mama, Papa dan Dio pergi mendatangi Undangan pernikahan. Sementara Arta lebih memilih diam di rumah untuk istirahat.
Gadis berambut sebahu itu keluar dari rumahnya dan berjalan ke arah kiri. Ia memasuki pekarangan rumah bergaya modern minimalis itu. Pintu berkayu jati itu di ketuknya. Seseorang di dalamnya langsung membukakannya untuknya. Bukan orang yang ia harapkan, tapi itu Reynand.
" Hai Rey, Etnan ada ?," Tanya Arta
" Etnan gak bilang ya ?, dia udah pindah lagi ke rumah yang dulu pernah lu tempatin,"
" Hah ? kamu yakin ?,"
" Ya iyalah, kan gue sendiri yang nganterin dia,"
" Ya ampun..."
" Emang lu ada perlu apa sama Etnan ?,"
" Hukuman ku kan belum selesai, aku harus membersihkan perpustakaannya,"
" Bentar, kamu tunggu disini !,"
Reynand menghilang seketika dari hadapannya. Lima menit kemudian Ia kembali dengan dandanan yang sudah rapih. Sweeter hitam telah membalut tubuhnya.
" Ayo gue anter,"
Reynand menarik tangan Arta. Sudah berkali-kali Arta menolak untuk di antar. Tahu sendirikan, ia tak mau merepotkan orang lain. Tapi Reynand terus memaksanya. Mobil itu melaju kencang keluar pekarangan rumahnya.
***
Gerbang berwarna hitam itu terbuka lebar sekali. Siapa lagi kalau bukan Pak Jajang, satpam berpenampilan paling sangar se Bandung raya. Reynand memarkir motornya tepat di depan rumah itu. Seketika Arta langsung turun dari motor Reynand.
" Ta, maaf gue gak bisa lama-lama disini," Ucap Reynand
" Loh, kenapa ?," Tanya Arta penasaran bercampur rasa terkejut
" Emm... Gue udah ada janji, entar gue jemput deh,"
" Oke deh, makasih ya !,"
" Sama sama," Ucap Reynand sambil tersenyum
Motor Reynand kembali keluar dari pekarangan rumah megah itu. Sekarang Arta sendiri, memandang kearah pintu masuk rumah megah itu. Ia memejamkan mata dan menarik nafas panjang, kemudian mengeluarkannya dengan sekali hembusan, sangat cepat. Ia menaiki anak tangga untuk menggapai bel di pintu rumah itu.
Teeeeeetttttt...
Bel rumah itu berbunyi, namun tak ada yang membukanya hingga menit demi menit berlalu. Arta mengangkat tangannya dan mencoba memegang gagang pintu. Perlahan, Arta mendorongnya. Ternyata pintu nya tidak di kunci.
Ia langsung membuka pintu itu selebar mungkin. Langkahnya berjalan menyusuri rumah itu. Nampaknya rumah itu kosong. Bi Titin ? kemana dia ? Biasanya dialah yang selalu membukakan pintu bila ada tamu. Satu persatu anak tangga dinaikinya. Hingga akhirnya ia sampai di lantai dua rumah ini.
Matanya langsung tertuju pada pintu sebelah kamar Etnan. Iya ! itu perpustakaannya. Samar-samar, ia mendengar orang yang sedang bernyanyi di dalam kamar Etnan. Terdengar lantang dan merdu. Diiringi dengan petikan gitar yang indah sekali. Arta bagai terbuai menikmati suara itu. Indah sekali. Tapi dia siapa ? Apa mungkin Etnan ?. Arta mendekati ke sumber suara itu. Kini telinganya tertempel di pintu kamar Etnan. Terdengar jelas lagu yang dinyanyikannya. Itu lagu kesukaan Arta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
Romance- Dari seseorang yang mencintaimu - Sesuatu yang tak terduga selalu hadir disekeliling kita. Menyisakan titik air mata yang selalu membekas. Namun sedikitnya kebahagiaan juga kadang ikut hadir. Jika membencimu adalah awal, maka mencintaimu adalah un...