[[ PENCULIKAN? ]]

421 29 8
                                        

Qilla PoV.

Engghh.

Sedikit demi sedikit cahaya di ruangan yang sama sekali tak kuketahui mulai masuk kedalam organ mataku.

Kuedarkan seluruh pandanganku menatap ruangan ini.

Dimana ini? Apakah aku diculik? Atau disekap? Ataukah ingin dijual? Atau, atau, atau, atauuuu....

Pikiranku mulai kayap tak menentu.

Hingga pandanganku terjatuh oleh satu titik foto figura yang tempampang di meja.

Ketika aku ingin melangkah maju mendekati foto figura itu untuk melihatnya, terdengar suara pintu kamar ini sedang dibuka oleh seseorang.

Creekk..

Pikiranku mulai panik kembali. Apakah saatnya aku dijual? Atau dijadikan budak? Atau dijadikan pengemis? Hancurlah sudah masa depanku.

Tap.

Tap.

Tap.

Tap.

Tap.

Tap.

Tap.

Aku tak berani menatap seseorang yang sudah berdiri di sebelahku. Aku hanya menatap sandal yang dikenakan seseorang itu dengan takut. Sepertinya dia seorang laki-laki.

"Ehem!"

Aku dengan penuh ketakutan terus memanjatkan seluruh doa didalam hatiku.

"Qilla,"

Dia memanggil namaku, dia memanggil namaku. Hellow, sekali lagi DIA MEMANGGIL NAMAKU.

Dia menoel lenganku, "Qilla,"

Aku semakin menundukkan wajahku takut.

"Apakah anda yang namanya Qilla?"

Aku mengangguk dalam takut.

"Apakah anda bernama Aquella Fricila Rosby?"

Aku mengangguk-angukkan kepalaku.

Tap.

Tap.

Tap.

Tap.

Tap.

Tap.

Suara derap langkah lagi mengahampiri kubikelku.

Bagus, kini sudah ada dua orang laki-laki. Satu disebelah kananku dan satunya disebelah kiriku.

Apakah kini saatnya? Apakah kini saatnya aku dijual? Ataukah lebih parahnya lagi aku disekap, dibunuh, lalu diambil salah satu organ yang ada didalam tubuhku untuk dijual.

Jahat banget mereka! Apakah mereka tak ada pekerjaan yang lebih BAIK dari bekerja sebagai pembunuh? Apa salahku?

Kenapa kakiku, tanganku, bahkan seluruh anggota tubuhku tak bisa kugerakkan? Aku kaku saat ini. Aku ingin berlari sekencang-kencangnya dari sini! Aku ingin pergi! Tapi kurasa aku tak mampu karena ada dua orang laki-laki bagiku mereka sangat mengerikan.

"Anda sudah bangun, tepat sekali"

Ayah, ibu, kak Rezky, kak Yekzy, Miskha, kak Arhan, para sahabatku, dan calon tunanganku? Siapapun itu tolong selamatkan aku disini, tolong. Aku disini sendirian dan ketakutan karena sebentar lagi ajal akan menjemputku.

Persetan dengan rasa takutku. Aku ingin selamat.

Aku tak perlu melihat wajah mereka berdua. Yang harus kulakukan sekarang adalah berlari.

Dengan cekatan aku langsung berlari keluar menyelamatkan diri.

"WAAAA.... TOLONG. TOLONGIN GUE! GUE MAU DIBUNUH. TOLONGIN GUE!"

"SIAPAPUN!"

Aku terus berlari menuruni tangga sesekali menengok kebelakang untuk berjaga-jaga.

Bisa kudengar gelak tawa dari kamar tadi.

BRUK!

Aku menutup kedua mataku bersiap-siap untuk merasakan sakit pada pan*atku yang ingin menyentuh pada dinginnya lantai.

Tapi itu semua hanyalah fikiranku.

Nyatanya kini seseorang sedang memelukku menahan pundakku.

Dengan perlahan tapi pasti aku membuka kedua mataku. Dalam sekejap jantungku membuncah tak karuan.

Keringat dingin mulai mengalir di pelipisku, tak hanya dipelipisku kini hingga menjalar ke seluruh tubuh.

Aku terdiam tak mampu untuk berkata. Rasanya mulutku seperti di lem dengan ribuan lapisan.

Apakah aku harus berlari lagi? Menghindari lelaki yang sekarang didepanku sedang menatap tajam kearahku. Tatapan seperti silet yang mampu melukaiku.

Tolong jangan tatap aku seperti itu. Aku tak bisa.

Kubisa dengar suara detak jantungnya yang sama membuncah tak karuan seperti diriku.

Bruk!

Pan*atku yang tadi sudah tertolongkan kini dengan sukses meluncur menempel ke lantai yang dingin.

Aku dilepaskan begitu saja olehnya.

Tapi kenapa ada dia? Lalu dua orang lelaki itu siapa?

"Wahahahahahaha..."

"Bwakakakakak..."

"Uchh... Soswiet"

Suara dua lelaki tadi.

Dengan berani aku menengok kearah dua lelaki itu yang ternyata sedang menuruni tangga.

GILA. PARAH. SEBEL. SINTING. KESEL. T*I.

Tak percaya dengan penglihatanku aku mengucek mataku beberapa kali.

Mereka!

Mereka!

Mereka!

Mereka!

MEREKA!

Kak Rezky dan kak Yezky!

"SEMPRUL!!!!"

🄼🄰🄽🅃🄰🄽🄺🅄 🅃🅄🄽🄰🄽🄶🄰🄽🄺🅄

Enemy To Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang