Part 23

35.8K 782 11
                                    

Jungkook pun membawa Hani kedalam pelukannya.

\\ "WAE?! WAEYO?! KENAPA KAU MELAKUKAN SEKASAR INI EOH?! Kau menyakitiku Jungkook-ah hiks"

"Mianhae..."
"Jeongmal Mianhae Hee-ya"

"Mianhae.. Aku terbawa emosi, aku tidak ingin melihatmu dekat dengan Taehyung. Aku tidak menyukainya! Apa lagi saat aku tahu bahwa Taehyunglah yang mengambil " mahkota" mu dulu. Aku tidak terima itu."

"Kau harus tahu Hee-ya, aku menyukaimu" \\

"AARRRGG!"

"OPPA!!"

Jungkook POV

Aku segera memegang kepalaku. Entah kenapa tiba-tiba sebuah bayangan muncul didalam ingatanku. Bayangan apa tadi?

Hee? Siapa itu?

"OPPA!!"

Aku melihat Hani begitu khawatir melihat keadaanku sekarang. Sungguh! Ini benar-benar sakit.

Aku merasa kepalaku seakan mau pecah.

\\ "Kau harus tahu Hee-ya, aku menyukaimu" \\

\\ "Punyamu tetap indah Hee-ya,," //

// "Kenapa jika menatapmu hatiku selalu mengingikanmu?" //

"AAARRGG! SAKITT" Erangku saat itu juga.

Bayangan itu. Bayangan itu semakin membuatku semakin sakit. Aku mohon siapa pun tolong aku?

"Oppa! Oppa gwaenchana?" Terakhir itu yang aku dengar saat Hani berbicara kepadaku. Setelah itu semuanya gelap.

.

Perlahan kubuka mataku. Aku seperti merasa sedang di kamar rumah sakit. Benar! Aku di kamar. Siapa yang memindahkanku?

Aku memegangi kepalaku yang masih sedikit sakit. Saat aku ingin mendudukan tubuhku, aku merasakan ada seseorang yang sedang tidur terduduk dengan tanganku sebagai bantal membuatku tidak tega membangunkannya.

"Hani-ah.." perlahan kuusap rambut coklatnya yang hanya panjang sebahu itu.

"Eughh" lenguhnya.

Sepertinya tidurnya terganggu.

"Eoh! Oppa! Oppa gwaenchana? Apa masih sakit? Dimana yang sakit?" ucap Hani yang begitu khawatir melihat keadaan Jungkook.

"Aku tidak apa-apa, jangan khawatir" balasku seraya tersenyum kearahnya.

"Syukurlah! Eoh iya oppa tadi dokter berpesan, oppa jangan memaksakan dulu untuk mengingat masa lalu oppa, karena itu bisa membahayakan oppa" tuturnya membuatku semakin gemas.

Jam menunjukan pukul 19.00 KST biasanya Hani datang kesini untuk menemaniku. Tapi kenapa ia lama sekali datang kesini?

Krieet..

"Oppa??"

Ah itu pasti dia!

"Tumben dateng telat.." ucapku seraya mendudukan tubuhku.

"Hehehe, ada urusan" balasnya dengan cengiran.

"Hani-ah kau pucat sekali?" ucapku dengan melihat wajahnya yang begitu pucat.

Apa ia kambuh lagi?

"Ah! Aniyo! Jja, ayo kita makan oppa? Oppa pasti laparkan?"

"Ah iya, aku lapar sekali" ucapku.

'Kenapa ia mengalihkan pembicaraan?'

'Apa ia tidak apa-apa?'

Aku terus berperang dengan batinku. Entahlah, aku merasa Hani menutupi sesuatu. Mungkin firasatku saja.

Sex Is My Hobby [BTS NC21+] (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang