Sesampainya aku di panti asuhan, aku tak henti hentinya beristighfar, Kiara pun ikut ikutan sedih dan malah dia menangis sepanjang perjalanan, dia tidak menyangka Fatin yang baru sama sama kelas 10 semester 2 berani mengatakan kata kata kasar nan keji kepada anak anak yatim piatu seperti kami. That was really a bad day ever, and i didnt know what were our mistakes to Ganggang Api Girls, gila benar.
Adik adik panti yang tau muka kami amburadulpun bertanya dengan antusias, seperti begini misalnya "kak Anya sama kak Ara kenapa kok mukanya kusut?" , "kakak sakit?", "kakak bete?", dan yang paling parah, "kakak lagi pada patah hati ya?" shittt maaaaan, udah dari 3 tahun yang lalu dik kak NyaNya pahat hati, eh patah hati, buset.Andai saja aku bukan anak kuat, pasti sudah dari dulu dulu aku ngambek sama orang orang panti dan merengek rengek mencari Mr.Kumara ke ujung dunia karena aku tau seantero panti sayang padaku. Ah tapi berlebihan ah, aku saja identitas orangtua belum tau kok malah sibuk memikirkan keberadaan orang asing (tercinta) Kumara. Haha. Apa dipikir hidup ini film atau drama Korea dengan cepatnya kita bisa hidup enak dan instan, jelas saja tidak. Apa apa harus berjuang dulu biar bahagia. Mantap jiwa!!!
Saat aku dan Kiara mau menuju ke kamar tiba tiba didepan pintu sudah ada kak Fiona, "Dik? Baru pada pulang ya? Ini kebetulan kak Fiona lagi butuh bantuan kalian nih buat nyusun buku buku baru di perpustakaan panti, kalian bisa engga abis ini kesana, ga apa apa kan?"
"Ah gapapa kak, sebentar ya aku sama Anya ganti baju dulu", Kiara bersemangat.
"Okedeh."
Perpustakaan memang surga bagi para penikmat buku, buku seperti candu yang tak akan bisa hilang. Aku mengidolakan beberapa pengarang novel seperti Tere Liye, Sefryana Khairil, Dimas Abi, dan Yoana Dianika, untuk pengarang luar negeri aku mengidolakan Agatha Christie, aku suka sekali novel novel misterinya, bagus benar.
Aku melihat ada novel berjudul "The Sweetest (Saddest) Memories", oh Tuhan kenapa ada novel judulnya begini? Bikin aku nostalgia saja dengan Kumara, bagaimana bisa aku melupakan dia???
"Nya, nanti malam ayo ke toko buku, ada banyak koleksi bagus disana"
"Ah, okedeh kalau begitu, aku rasa aku juga butuh refreshing setelah seharian belajar, terimakasih Kumara"
"Sama sama Yeanya, membuatmu tersenyum adalah sesuatu yang membahagiakan"
"Aku berharap waktu kita SMA nanti kita tidak berpisah, Kumara. Kamu harus selalu jadi Kumara yang aku kenal pertama kali, dan Kumara yang menyayangiku"
"I will, Nya"
Huh, melankolis. Kenapa aku terlahir melankolis dan siapakah orangtua dari anak melankolis ini? Meskipun dulu masih kelas satu SMP untuk urusan hati aku tidak pernah ababil seperti anak kelas lima SD yang sudah pacaran dan sayang sayangan dengan panggilan alay, Kumara adalah anak paling bijaksana yang pernah aku kenal, tanggung jawab, dan tidak banyak fa-fi-fu. Itu sebabnya aku sulit melupakan dia, hei dan lagi, dia adalah cinta pertamaku. Cinta cinta yang amat sangat pertamaku.
Oh, perpustakaan dan novel kau sukses membuatku terbelenggu masa lalu. Betapa kurang ajar Kumara meninggalkanku tanpa pamit begitu, aku khawatir iya jelas! Aku masih memikirkannya iya jelas! Apakah aku bisa melihat wajah bersinar nan tampannya? Seperti apa dia sekarang? Apakah di SMA lain dia sudah mendapat pujaan hati? Apakah secepat itu dia melupakan aku?
Dia adalah lelaki terbaik sepanjang masa tiga tahunku, dia tak pernah luput memperhatikanku meskipun aku cuek cuek tapi mau, dia yang selalu melindungiku dari bahaya, bahkan ketakutan terkecilku, aku ingin kembali memutar waktu bersama dia, dia adalah lentera penerang hidup anak kecil sebatang kara yang hanya punya satu sahabat saja, dia teman SD yang selalu membuatku terpesona, dia yang mengunjungiku empat kali seminggu, dia yang membawakanku makanan makanan enak untuk dibagi bersama anak panti.
Aku sangat sayang dia, lalu kenapa dia tiba tiba pergi?

KAMU SEDANG MEMBACA
If This Was A Movie
Romance-You dont need to regret how did the past happen, you just need to try to move on and make a new life-