Revenge 2

854 78 0
                                    

Disclaimer  : Masashi Kishimoto Genre            : Supernatural, Littlebitangst, tragedy, romance (?)
Pair                 : SasufemNaru
Rate                 : T
Warning!!!FemNaru!! OOC, typo's, EYD amburadul, de el el...

Author's note :
"..." berbicara
'...' membatin
.
.
.
.
.
.
Happy reading:)
.
.
.
.
.
"Ugh...dimana aku ?" gumam naruto setelah bangun. "Dobe, kau sudah bangun." kata sasuke. "Teme...dimana ini ?" tanya naruto. "Kau ada di UKS dobe." jawab sasuke. Naruto pun mengingat-ingat kenapa dia bisa berada di UKS. Lalu dia ingat penyebabnya. Diapun kembali menangis karena trauma dengan kejadian yang menimpanya tadi pagi. "Hiks..hiks..hiks." tangis naruto. "Dobe, kenapa kau menangis lagi ? Sudahlah lupakan yang tadi." kata sasuke. "Teme ak..." belum selesai naruto berbicara, sasuke menyelanya. "Ssstt...tenanglah. Lebih baik kau istirahat saja. Demam mu tinggi." kata sasuke sambil menghapus air mata naruto. Naruto pun hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon. "Oyasumi dobe." kata sasuke. Setelah mengatakan itu, dia pun dengan sekejap mata menghilang. "Hmm, teme." gumam naruto. Perawat sizune pun keluar dari ruang obat. "Eh, kau sudah bangun naruto. Bagaimana sudah baikkan ?" tanya perawat sizune. "Masih panas dan agak pusing sensei." jawab naruto sambil tersenyum. Perawat sizune tahu, senyuman itu adalah senyum palsu naruto untuk menutupi semua beban yang ditanggungnya. 'Malang sekali nasibmu naruto...' batin perawat sizune. "Hm, kalau begitu sensei ambilkan obat terlebih dahulu naruto." kata perawat sizune. Ia pun segera pergi ke ruang obat untuk mengambilkan obat untuk naruto. Naruto pun melirik jam dinding. 'Ternyata sudah istirahat.' batin naruto. "Naruto, ini obat nya, minumlah sekarang. Dan lebih baik kau pulang saja." kata perawat sizune. "Baik sensei." kata naruto mengiyakan, karena hari ini suasana hatinya sedang kacau. "Ano, naruto. Tasmu ada di ruang obat. Tadi tenten membawakannya." kata perawat sizune. "Ha'i sensei. Saya pulang dulu." pamit naruto.

~Suasana di kelas~

Saat ini kelas sedang diajar oleh Kurenai sensei. Guru mata pelajaran ipa fisika yang cukup ditakuti oleh murid-murid KISHS. Suasana begitu hening karena tidak ada yang berani bersuara saat Kurenai sensei sedang menjelaskan. Tetapi ada seorang siswi yang duduk di bangku nomor tiga dari depan sebelah kanan dekat jendela tampak tidak begitu memperhatikan penjelasan dari Kurenai sensei. Ya, dia adalah tenten. Dia sedang menghadap ke jendela atau lebih tepatnya memperhatikan langit. Dia sangat khawatir dengan sahabatnya yang mempunyai mata sewarna langit yang dipandangnya, naruto. Tenten takut jika hal yang dikatakan sara adalah kenyataan yang menimpa naruto. Tetapi dia berusaha menyangkalnya dan tetap berpikiran positif bahwa sahabatnya baik-baik saja. Sedangkan sakura dkk, mereka terlihat senag dan puas karena telah berhasil melaksanakan rencana mereka.

Sesampainya dirumah, naruto langsung tidur. Dia tidak mengganti seragamnya dengan baju rumahan yang biasa dia pakai karena dia terlalu lelah. Dia ingin mengistirahatkan otak dan badannya dari semua masalah.

~Sepulang sekolah~

Saat ini sasuke sedang berada di kelas suigetsu. Orang yang yang telah membuat narutonya(?) kehilangan binar ceria di mata shapire itu. Sasuke berniat mengikuti suigetsu untuk mencari tahu siapa yang telah menyuruhnya untuk melakukan perbuatan tersebut. Sasuke mengikuti suigetsu yang telah berjalan keluar dari kelas nya. Tapi, dia tidak menuju ke gerbang depan, tetapi menuju ke kelas naruto. Saat dia sudah sampai di kelas naruto, sasuke melihat suigetsu menuju ke meja sakura dkk. Karena penasaran dengan apa yang mereka lakukan, dia pun mendekat. Mata onyx sasuke membola karena melihat sakura menyerahkan amplop coklat yang pasti berisi uang kepada suigetsu. Itu berarti gang sakuralah yang menyuruhnya melakukan perbuatan tersebut kepada narutonya(?). Dan amplop serta isinya menjadi bayarannya. 'Sial, ternyata mereka otak dibalik itu semua.' batin sasuke geram. "Awas kalian." gumam sasuke. "Hey, sakura. Aku meminta uang lebih dari kesepakatan kita. Gara-gara dia, punggungku jadi sakit begini." kata suigetsu. "Hah?! Mana bisa seperti itu. Tidak !, aku tidak akan memberimu uang lebih !" tolak sakura. "Hoo~ kalau begitu akan aku beberkan bahwa kaulah yang telah menyuruh seseorang untuk memperkosa naruto. Berita itu akan membuat satu sekolah gempar. Kemudian kau akan dipanggil oleh kepala sekolah, lalu..." perkataan suigetsu terpotong oleh teriakan ino. "Akh!! Cukup ! Oke, ini ambil. Dan tutup mulutmu soal ini. Kalau sampai menyebar, awas kau !" kata ino geram. "Nah...kalau beginikan aku bisa tutup mulut." kata suigetsu sambil menghitung uang pemberian ino. "Sudah pergi sana !!" usir sakura. "Tanpa kau minta pun aku akan pergi." jawab suigetsu enteng. Sasuke yang mendengar semua itu pun menjadi sangat marah. Dan dia berencana untuk membalas mereka semua. "Aku akan membalas mereka, naruto. Mereka harus membayar mahal karena telah membuatmu seperti itu. Di mulai dari mereka." kata sasuke sambil memperhatikan sakura dkk. Lalu dia pergi menghilang begitu saja. "Hei, bagaimana kalau kita merayakan ini, mumpung kedua orangtuaku dan para maid tak ada di rumah." ajak sakura. "Ok, aku pikir itu adalah ide bagus." jawab hinata. "Ok, ayo !" sahut karin antusias. "Let's party." kata ino. Mereka pun bergegas pergi ke rumah sakura. Sedangkan di satu rumah tepatnya di kediaman sabaku, ada satu orang yang sedang gelisah. Dia adalah bungsu sabaku, gaara. Saat ini dia sedang berada di ruang keluarga. Dia sedang menonton tv. Tapi walaupun begitu, pikirannya tidak terfokus pada tv tersebut. Dia tengah memikirkan keadaan sahabat pirangnya, naruto. Kakak perempuannya, temari yang juga berada di ruang keluarga merasa ada ada yang tidak beres dengan adik laki-laki nya. Lalu dia pun memutuskan untuk bertanya kepada adik. "Gaara." panggil temari. Si bungsu sabaku tidak menjawab. "Gaara !!" panggil temari (lagi) tetapi dengan suara yang dikeraskan. Gaara pun terkejut, dia lalu menoleh dan men-deathglare kakak perempuannya tersebut. "Aku tidak tuli onee-san, dan ada apa kau memanggilku ?!" tanya gaara sebal. "Habis, kau tidak menjawab panggilanku. Dan...yaah, aku melihatmu melamun sejak kau pulang sekolah. Apa kau ada masalah ?kau bisa cerita padaku. Siapa tahu aku bisa membantu." tawar temari. "Tidak, terima kasih." kata gaara dingin. "Oh, ayolah. Aku penasaran." kata temari membujuk gaara untuk bercerita. "Haah...baik-baik. Tadi, di sekolah......" gaara pun mulai bercerita pada temari tentang keadaan naruto. Temari pun mendengarkan cerita gaara dengan seksama. "Begitu ceritanya, jadi bagaimana menurutmu ?" tanya gaara. "Hmm...bisa jadi dia telah di...yaah kau tau maksudku." kata temari. Gaara pun diam setelah temari berkata seperti itu. "Lalu apa tindakan mu ?" tanya temari. "Aku rasa aku akan mencari pelakunya." jawab gaara. "Tapi, setelah kau menemukan pelakunya kau harus menanyainya. Apa dia melakukan itu terhadap naruto disuruh seseorang atau tidak." kata temari. "Hmm." gumam gaara. "Kau dulu juga pernah bercerita padaku kalau temanmu yang bernama naruto sering dibully kan ?" tanya temari. Gaara hanya mengangguk sebagai respon. "Bisa saja orang yang membully naruto menyuruh seseorang lalu membayarnya untuk melakukan itu terhadap naruto." kata temari. Gaara terkejut dengan perkataan temari. 'Mungkinkah gang sakura yang menjadi otak dari semua ini ?' batin gaara. "Sankyu atas sarannya onee-san." kata gaara. "Hm, yaa." jawab temari. Gaara pun langsung bergegas menuju ke kamar untuk memberitahukan sahabatnya tentang ini. Kankuro, kakak laki-lakinya mendapati gaara terburu-buru menuju ke kamar pun heran. Karena tidak biasanya dia terburu-buru. Kankuro pun penasaran dengan apa yang terjadi. Dia lalu bertanya pada kakaknya, temari. "Ada apa dengan gaara ?" tanya kankuro. "Urusan sekolah." jawab temari. "Oh, yasudah." kata kankuro.

I'll Wait You Wherever You Are [Discontinued] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang