Disclaimer: Masashi Kishimoto
Genre : Supernatural, romance(?), tragedy, littlebitangst..
Pair : SasufemNaru
Rate : T
WARNING!!!FemNaru!!, OOC, typo bertebaran, EYD amburadul, de el el........
.
.
.
.
.
.
.
Author’s note :
“Berbicara”
‘Membatin’
.
.
.
.
.
.
Happy reading :)Detik demi detik berganti menit, menit demi menit berganti jam.. Tak terasa hari sudah berganti.
Sudah 2 minggu naruto dirawat di rumah sakit konoha, selama itu pula ia belum juga bangun dari tidur panjang nya. Sahabat-sahabatnya pun secara bergantian menunggunya dengan sabar dan berharap agar naruto segera sadar. Begitu pula dengan sasuke, saat ini ia masih menyesali perkataannya malam itu. Ia berpikir seandainya ia tidak membentaknya, seandainya ia dapat mencegah naruto keluar, dan macam-macam pengandaian lainnya.
Memang sejak kejadian tragis malam itu, sasuke selalu menemani naruto di ruang rawatnya. Seperti saat ini.
“ Cepatlah sadar naruto, aku mohon. Lihat, teman-teman mu sangat menyayangi mu, mereka akan sangat sedih jika kau terus tidur seperti ini.” Kata sasuke sambil menatap wajah pucat naruto.
Tak lama kemudian, tenten datang. “Ohayou, naruto...” sapa tenten pelan.
Ia selalu mengucap salam saat akan memasuki ruang rawat naruto. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaannya. Tenten pun lalu duduk di sofa dekat meja kecil di samping ranjang tempat naruto berbaring.
Melihat tenten datang, sasuke pun keluar dari ruang tempat kekasihnya dirawat dan lebih memilih melihat narutonya dari kaca pembatas. Memang saat saahabat naruto datang menjenguk, ia akan keluar ruangan dan memantau naruto dari kaca pembatas.
Tenten pun beranjak dari sofa dan lebih mendekat kepada naruto, ia sekarang duduk di kursi kecil tepat di samping ranjang naruto. Tanpa disangka tenten menangis di situ, selama ini ia hanya menangis dalam diam melihat sahabatnya terbaring tak sadarkan diri, tapi kali ini ia meluapkan tangisannya.
“Naruto..cepatlah sadar !, aku kesepian tanpamu kau tahu!, hiks...hiks...A-aku minta maaf kalau...hiks...hiks...selama ini aku me-menjengkelkan, jadi aku mohon sa...dar..lah..naru...to...hiks hiks hiks.” Kata tenten dengan suara mengecil pada bagian akhir.
Siapa sangka diluar ruangan tersebut, ada sara dan gaara. Bahkan, gaara tidak jadi membuka pintu gara-gara mendengar hal tersebut. Mereka berdua mendengar semua perkataan tenten tadi. Mereka berdua pun menjadi terharu dan ikut merasakan bagaimana sedihnya tenten saat mengatakan kata-kata itu tadi.
“Tenten.....” gumam sara.
“Sudahlah, lebih baik kita masuk dulu.” Kata gaara.
“Hmm.” Gumam sara.
Mereka berdua pun masuk ke ruangan tersebut. Sasuke yang melihat semua itu hanya berwajah datar dan tidak ingin mengganggu mereka karena hawa kehadirannya.
“Ohayou...” salam mereka berdua bersamaan.
“Ah, kalian...aku kira kalian hari ini tidak datang.” Kata tenten.
Gaara pun menjitak tenten. “Baka...mana mungkin kami tidak datang-_-“ kata gaara.
“Ittai...hei!, kenapa kau menjitakku?! Dasar panda merah..” kata tenten sambil mengelus kepalanya.
“Ap-....” kata gaara.
“Maa..maa...kalian berdua, nanti naru-chan akan bersedih kalau kalian bertengkar begitu..” lerai sara.
“Gomenne, naru..aku membuat sedikit keributan disini..” kata gaara.
Tetapi, hanya suara alat medis yang menjawab. Dalam hati mereka bertiga, mereka berharap naruto cepat sadar.
Beberapa jam telah berlalu ditemani suara alat medis, tanpa sadar matahari sudah mencapai atas kepala. Karena lelah, sara tertidur di sofa, gaara berdiri di dekat jendela, mengamati luar ruangan yang menghadap tepat ke taman rumah sakit konoha. Sedangkan tenten, ia sedang memainkan ponselnya sambil memakan cemilan yang ia bawa dari rumah.
“Ne, apa kalian lapar ?, aku ingin ke kantin sebentar. Ingin titip sesuatu ?” tanya gaara.
*Krik..krik..krik..krik*"Hei... Apa kalian mendengar perkataan ku?? " ulang gaara.
"Oh, kau mengatakan sesuatu ya? Gomen.. Aku terlalu fokus melamun sampai tidak mendengar perkataan mu. " kata sara dengan wajah tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Wait You Wherever You Are [Discontinued]
FanficSasuke meninggal karena disiksa. Karena ingin membalas dendam dengan pelaku, sasuke tidak bisa tenang di alam baka. Dia pun bertekad menolong orang" yang disiksa, karena ketika dia melihatnya, dia teringat akan penyebab kematiannya. Tapi di suatu ha...