Disclaimer : Masashi Kishimoto
Genre : little bit angst , supernatural , tragedy , romance(?)
Pair : SasufemNaru
Rate : T
WARNING!!!FemNaru! , OOC , Typo's , EYD amburadul , de el el...
.
.
.
.
Author's note :
"..." berbicara
'...' membatin
.
.
.
Happy reading😁
.
.
.
.
.
.
*Cklek*
"Naruto ?" tanya perawat sizune. "Iya sensei ?" jawab naruto. "Bagaimana keadaanmu ? apakah kau sudah pulih ?" tanya perawat sizune memastikan. "Umm...yah, sudah lebih baik daripada tadi." jawab naruto. "Syukurlah." kata perawat sizune sambil tersenyum. "Ano..sensei, bolehkah aku kembali ke kelas sekarang ?" tanya naruto. "Ya, baiklah. Jika kau merasa sudah pulih kau boleh kembali ke kelas." jawab perawat sizune. "Arigato sensei." kata naruto. "Hmm...iya." jawab perawat sizune.
.
.
.
~sesampainya di kelas~
.
.
.
"Hai Naru-chan, kau sudah sembuh ?" tanya sara. "Iya." jawab naruto. "Kenapa kau kembali ke kesini ? seharusnya kau pulang saja istirahat di rumah supaya kau cepat pulih." kata tenten panjang lebar. "Tenten benar Naru, jika kau belum pulih kau diizinkan absen di sisa jam pelajaran terakhir." kata gaara membenarkan ucapan tenten. "Ya ampun kalian semua terlalu berlebihan." kata naruto sweatdrop. "Baiklah jika itu keinginanmu." kata tenten.
.
.
.
*Triinnggg....*
.
.
.
Bel sekolah berbunyi. Tanda jam istirahat sudah berakhir dan waktunya bagi para guru kembali mengajar...
.
.
.
*Skip pulang sekolah*
.
.
.
"Jaa, Naru-chan." kata sara. "Jaa, Naruto. Sampai besok." kata tenten. "Jaa, minna!" jawab naruto. "Naruto, ayo kita pulang." ajak gaara. "Eh?! tapi kan rumah kita tidak searah ?" jawab naruto. "Sudahlah tidak apa-apa, nanti kalau kau pulang sendirian, aku takut terjadi apa-apa padamu. Lagipula hari sudah sore." kata gaara panjang lebar. "Hmm..kalau begitu baiklah." kata naruto. 'Aduh, bagaimana ini?! bagaimana jika gang sakura melihatku pulang bersama gaara?! bisa-bisa aku dibully lagi oleh mereka.' batin naruto panik. "ru...Naruto ? kau baik-baik saja kan ? kenapa kau malah melamun disitu, ayo masuk." kata gaara. "Eh, iya." jawab naruto.
.
.
*Cklik*
Pintu mobil Gaara pun ditutup. Suasana di dalam mobil pun terasa sangat sepi. Tidak ada di antara mereka berdua yang berniat membuka percakapan.Gaara yang merasa tidak nyaman dengan situasi di sekitarnya pun akhirnya membuka percakapan. "Naru." panggil gaara. "Iya, ada apa ?" jawab naruto. "Ano, apartemen yang kau tinggali berada setelah perempatan di depan lalu belok ke kiri kan ?" tanya gaara memastikan. "Iyaa...kau ini, padahal sudah sering main ke sini, tapi dengan jalan ke apartemenku saja kau tidak hafal-hafal. Sedangkan menghafal semua materi pelajaran saja bisa. Ckckck." kata naruto heran. "Gomenne Naru, tetapi memang model dan design apartemen di sekitar sini memang mirip atau bahkan sama persis seperti apartemen yang kau tinggali." jawab gaara. "Hmmm..." gumam naruto. "Ah, sudah sampai." kata naruto. "Apa perlu aku mengantarmu sampai ke atas ?" tanya gaara. "Tidak usah, aku ini sudah besar jadi tidak perlu diantar -ttebayo~." protes naruto. "Ah, souka." kata gaara sambil tertawa geli. "Umm...Gaara tidak mau mampir dulu ?" tanya naruto. "Arigato Naru, tetapi hari sudah semakin gelap. Jadi sebaiknya aku segera pulang." tolak gaara halus. "Oh, baiklah. Arigato sudah mengantarkanku pulang." kata naruto sambil tersenyum manis. *Blusshh* wajah Gaara memerah melihat senyuman Naruto. "I-iya." jawab gaara. "Hmm...baiklah sampai jumpa besok." kata naruto. "Sampai jumpa." jawab gaara."Hmm...sebaiknya aku mandi saja." gumam naruto.
*Cklik* pintu apartemen Naruto pun ditutup. Lalu Naruto pun menuju ke kamarnya.
.
.
*Skip sesudah mandi*
.
.
"Haah...segarnya~ rasanya semua rasa lelahku hilang." kata naruto. Naruto hendak menuju ke dapur untuk mengisi perutnya, tetapi dia mendengar suara dari arah ruang tamu. 'Perasaan aku tidak menyalakan tv, lalu siapa ?' batin naruto. Karena penasaran dia pun menuju ke ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Wait You Wherever You Are [Discontinued]
FanficSasuke meninggal karena disiksa. Karena ingin membalas dendam dengan pelaku, sasuke tidak bisa tenang di alam baka. Dia pun bertekad menolong orang" yang disiksa, karena ketika dia melihatnya, dia teringat akan penyebab kematiannya. Tapi di suatu ha...