Pada sore itu, kita adalah kata yang tak mampu lagi aku pertahankan.
Gemercikan hujan dan bunyi-bunyi berisik dari langkah kaki yang memaki tidak mampu membuat kita kembali bersisian. Gelas yang berada di hadapan kita kala itu serupa menumpahkan segala paham-paham kita yang tak lagi sama.
Amy, sesungguhnya aku masih ingin mempertahankan namun jika bagimu tidak, maka aku mengalah mundur untuk sesuatu yang bernamakan kebahagiaanmu.
Aku tidak menangis, Amy.
Perasaanku tidak lagi penting sejak aku temui bahagia di dalam hidupmu, tanpaku.Aku senang mendengarkan riuhan tawamu, tanpaku. Karena itu, aku tak pernah menyesali keputusanku sebab nyatanya kau lebih bahagia tanpaku.
Amy,
Aku tahu ini tak lagi penting untukmu.
Tapi,
Aku hanya ingin berkata padamu. Jika aku masih di sini, di dalam usaha untuk melupakanmu dan kisah kita yang sebentar.
Tertanda, wanita yang kau tinggali dan masih dalam keadaan sekarat, melupakanmu.
//a.s
KAMU SEDANG MEMBACA
Konspirasi Duka
PoetryAku si perindu yang gagu Yang ku terjemahkan lewat kata-kata belagu. "Terima kasih untuk kenangan, 'kan ku coba tuliskan tanpa angan, hanya untuk dikenang saja."