Aku benci,
Angin yang berhembus kencang ini masih saja meneriaki namamu.
Katanya, aku mencintaimu.Aku benci,
Hari berlalu begitu cepat, katanya ia menanti kedatanganmu lagi.
Sebab, aku mencintaimu.Aku benci,
Dedaunan yang jatuh barangkali tak pernah membenci angin.
Tapi, aku yang jatuh barangkali akan kubenci kau.
Karena, aku mencintaimu.Aku benci,
Hujan tetap menjatuhkan air,
Dan mataku pun menjatuhkan air hasil dari merindukan.
Sebabnya, aku mencintaimu.Aku benci,
Sebab
Aku mencintaimu.
//a.s
KAMU SEDANG MEMBACA
Konspirasi Duka
PoetryAku si perindu yang gagu Yang ku terjemahkan lewat kata-kata belagu. "Terima kasih untuk kenangan, 'kan ku coba tuliskan tanpa angan, hanya untuk dikenang saja."