Kemarin, teman lamaku berkunjung. Ia menceritakanmu tak kenal ujung, tentang kabar darimu, tentang gelar yang baru saja kamu raih, tentang suksesnya kamu sekarang. Lalu tiba-tiba dia mengatakan:
Enak ya, yang sekarang ada di samping dia, nikmatin suksesnya padahal dulu susahnya bareng-bareng kamu.
Aku tertawa, getir sekali rasanya. Bahkan kopi pun tak separah ini rasanya.
Aku tak menjawabnya.
Kamu, yang di mana pun aku tak tahu. Aku senang mendengar kabar-kabar baik tentangmu. Jika kamu ingin mengetahui kabarku, aku akan mengatakannya.
Aku baik-baik saja dan akan terus seperti itu.
Tapi, mohon jangan ukur kesuksesanku sebab kesuksesanku dimulai saat aku berhasil melupakanmu dan untuk sekarang nyatanya aku belum.
//a.s
*yang nulis jadi sadar sama ucapan orang-orang yang suka bilang 'dia aja udah ke london lah elu masih di bekasi aja' dan ngerasain sekarang tuh be likeee asmwheasmwhe lah
Ha ha
Curcolnya ngga abis-abis kaya makan kuaci tapi cuma diliatin doang💅💆💅
KAMU SEDANG MEMBACA
Konspirasi Duka
PoetryAku si perindu yang gagu Yang ku terjemahkan lewat kata-kata belagu. "Terima kasih untuk kenangan, 'kan ku coba tuliskan tanpa angan, hanya untuk dikenang saja."