Sosokmu layaknya senja yang selalu aku nantikan.
Indah,
Tapi hanya sebentar adanya.Sosokmu layaknya permen kapas yang selalu aku makan.
Manis,
Tapi tak pernah lama rasanya.Sudahlah, biarlah sosokmu seperti hujan.
Turun perlahan,
Lalu deras sekali,
Dan aku rela basah kuyup tanpa payung.
//a.s
KAMU SEDANG MEMBACA
Konspirasi Duka
PoetryAku si perindu yang gagu Yang ku terjemahkan lewat kata-kata belagu. "Terima kasih untuk kenangan, 'kan ku coba tuliskan tanpa angan, hanya untuk dikenang saja."