36. Papa

2.2K 212 40
                                    

Sejujurnya aku mengingkari janjiku untuk tidak mendaftar di surabaya jika tidak diterima, aku tetap mendaftar di politeknik elektronika negeri surabaya(pens) yang letak kampusnya berdampingan bahkan masih sekompleks dengan its.

Aku diterima di pens sebagai mahasiswa cadangan, uktnya pun tergolong mahal. Namun tak masalah buatku, yang penting aku dekat dengan erika.

Aku mendaftar ulang pada akhir bulan juni, bersamaan dengan pendaftaran ulang gelombang kedua anak its.
Aku sudah semangat pergi ke surabaya, aku naik bus bersama dua orang temanku.

Ditengah perjalanan aku ditelfon mama agar segera pulang, lalu kubilang ini adalah hari terakhir aku daftar ulang. Mama masih mengotot untuk melarangku daftar disana, bahkan mama mengancam akan membunuh papa jika aku masih bersikeras untuk daftar ulang. Ntah apa maksut mama aku tak paham, hanya masalah sesepele ini harus dibesar besarkan sampai jadi pembunuh.

Aku memang sudah diterima sbmptn di malang, dan sudah kudaftari ulang pula.
Akhirnya aku turun dari bis dan berpamitan dengan temanku

Diperjalanan aku dikabari kakakku kalau mama sedang marah besar.
Kata kakakku, mama menusuk perut papa dengan pisau kemudian membelahnya.
Kukira mama hanya bercanda, ternyata tidak.

Sesampainya di kotaku aku langsung pergi ke rumah sakit dimana papa dirawat

"Kok bisa sih mama setega itu? Apa itu karnaku?" Tanyaku pada kakakku

"Apasih maksutmu? Tadi mama marah marah karena anaknya gabisa berkumpul, tadi ada rapat keluarga besar. entah apa yang mau diomongkan mama, intinya mama ingin kita semua berkumpul, tapi kamu gak datang2 akhirnya mama menumpahkan emosinya pada papa"

"Ada siapa aja?" Tanyaku heran

"Semua, nenek sama kakekpun ada. Om, tante, paklik, bulik, pakpuh, bupuh"

"Trus mama sekarang dimana?"

"Dia kabur"

Aku masih shock dengan yang barusan terjadi

Aku segera mencari papa di ugd

"Pa?" Kulihat perut papa di ikat dengan sebuah kain, kain putih berubah menjadi merah semua

Beberapa perawat mengusirku karena mau menjahit perut papa

"Aku disini aja, aku mau nemenin papa" kataku dengan suara mulai memberat melihat kondisi papa

Belum selesai menjahit, dari luar kamar ugd kulihat mamaku berlari kearah kami diikuti seorang satpam.
Dengan brutal dia menyibak semua perawat yang sedang menjahit papa, beberapa orang berusaha menariknya. Mama sudah seperti orang kesurupan, dia menusukkan pisau ke perut papa berkali kali seperti orang kesetanan, dan aku melihatnya secara langsung bagaimana raut muka kesakitan yang papa tahan.

Aku diam tak bisa melakukan sesuatu, bahkan perawat yang mencoba membantu papa tak luput dari serangan pisaunya yang sebesar tongkat baseball. Mama akhirnya bisa dihentikan saat seorang perawat menyuntikkannya obat penenang, kejadian itu terjadi sangat spontan.

Seorang satpam yang tadi mengikuti mama meminta maaf karena teledor, ia tidak tau maksut awal mamaku apa, katanya mamaku menyembunyikan pisaunya didalam kemejanya. Ia baru tau setelah mama mencoba mendobrak ugd, dan ugd memang sepi orang saat itu.

Aku masih diam mendengar penjelasannya.
Aku mendatangi papa

"Papa bertahan sebentar yaa, sebentar lagi perut papa bakal dijahit" aku mengusap kepala papa sambil meneteskan air mata.

Berat rasanya melihat papa dalam keadaan seperti ini

"Kamu simpan semua dokumen di brankas papa, jangan sampai mamamu tau"

"Iya pa, pasti semua kujaga, tapi tolong papa bertahan sebentar ya" aku memeluk kepala papaku sambil menangis

"Menyusahkanmu adalah pantangan terbesar papa" dalam kesakitannya papa masih bisa tersenyum dan menyemangatiku

Tangisanku tak terbendung lagi saat beberapa perawat menarikku paksa untuk keluar. Aku memeluk erat erat kepala papa yang sedang kesakitan.
Akhirnya aku bisa keluar setelah 2 orang satpam mengendongku

Diluar kamar aku masih saja menangis, aku mencari cari kakakku dan meluapkan kesedihanku padanya, aku menangis dipelukannya.

Mungkinkah ini karma karena aku mengingkari janjiku?

*****

Maaf ceritanya semakin gak jelas 😭😭😭 ku mulai binggung nyari ending

Fucking Admirer (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang