20. Pengakuan Erika

2.9K 242 32
                                    

Kemarin aku sudah ketahuan oleh teman sekelas erika, hampir semua bahkan. Ntah bagaimana nanti caraku menyembunyikan malu

Hari ini aku berangkat pagi sekali karena takut berpapasan dengan teman sekelas erika, sialnya adalah seminggu ini bakal jam kosong karena ujian telah usai

10.00

Bel sekolah berbunyi, aku yang biasanya pergi ke kantin hari ini memilih berdiam dipojokan kelas berpura pura tidur dan berjaga jaga jika teman sekelas erika datang.

Tanganku langsung dingin ketika salah satu teman datang menghampiriku

"Vee, ayo ke kantin" Tanya April

"Aku ngantuk"

"Ada erika didepan kelas, daritadi mondar mandir dia" Dia mengodaku

"Biar aja, kenapa emang?"

"Siapa tau kamu tertarik lihat"

Akhirnya karena hari ini aku tidak membawa bekal makan siang kuberanikan diri untuk bangkit dan pergi ke kantin

****

12.23

Yes, aku selamat, tidak ada teman erika hari ini

Beberapa langkah lagi hampir sampai dikelas, erika lewat depan kelasku

"Err errr errr"

"Apa?" Tanyanya dingin

Aku datang menghampirinya, aku benar benar menjaga ucapan dan tindakanku karena kulihat didepan kelas erika sedang ramai ramainya anak melihatku berbicara dengan erika

Kuulurkan tanganku padanya
"Aku minta maaf"

"Ohh gapapa" dia membiarkan tanganku dan tidak menjabatnya.

"Ada apa?" Tanya teman yang tadi pergi ke kantin bersamaku

"Gapapa pril" jawabku pada temanku

Dan erika pergi

Untunglah tadi dia tidak berjabat tangan denganku, karena kalo dia menerima tanganku pasti dia kaget karena tanganku sedingin es.

13.40

Aku mengendap endap untuk keluar dari kelas dan memilih pulang duluan tanpa berpamitan dengan temanku sekelas

Aku harus memutari 3 kelas untuk lewat belakang kelas. Aku menundukkan kepalaku dan berjalan sedikit jongkok agar tidak terlihat orang lain

Aku sudah melewati 5 kelas dengan selamat, dan ini adalah saatnya lewat belakang kelas erika, aku semakin berjongkok agar tidak ketahuan, badanku sudah dingin semua.
Kulihat kamar mandi dekat parkiran sepi
Kupercepat jalanku sampai akhirnya tinggal sekelas lagi

"Woy anjing"
Tiba tiba muka seorang cowok muncul dari ujung kelas dekat kamar mandi

"Loe kira kita bego? Mana janji loe?"

Seorang cowok langsung menarik tasku dan menyeretku pergi kedepan kelas
Saking banyaknya anak disitu aku tidak bisa tau dimana erika

"Ini pake" agi memberiku toa yang biasa dipake dimasjid

Ada seorang cowok yang tiba tiba menyerobot kerumunan dan mengambil toa yang aku pegang, dia membunyikan sirine membuat beberapa anak keluar dari kelasnya karena penasaran apa yang terjadi

"Baca juga ini" Teman erika lain memberiku secarik kertas

Dan aku membacanya dalam hati "aku lesbian, dan aku suka erika tetapi erika menolakku, sekarang aku sedih apakah ada yang mau menemaniku" tulisan itu digandakan menjadi 3 kali

"Woy anjing, baca pake toa jangan baca pake hati, loe kira hati kita sama?" Teriak seorang cewek dari belakangku yang aku sendiri tidak tau itu siapa

Hampir saja aku meneteskan air mata saat kulihat dari kejauhan guru agama dan guru matematika kesayanganku keluar dari kelas tempat mereka memberi masukkan karena hari ini adalah hari motivasi.

"Jangan cengeng loe anjing, gara gara orang kayak loe indonesia jadi rusak"

"Iya, nama sekolah kita juga rusak"

Mereka yang dibelakang masih saja mendorong pundakku berkali kali agar membaca tulisan itu

Akhirnya kumatikan sirinenya dan mulai berbicara

"Sebelumnya aku minta maaf telah membuat kesalahan yang mungkin di luar nalar kita semua, aku merasa bahwa aku benar, mengungkapkannya daripada mendiamkannya. Mungkin bagi kalian suka terhadap seseorang bukanlah kejahatan, berbeda jika berada diposisiku" aku berhenti sebentar saat ada yang memukul kepalaku dengan keras

"Baca itu anjing" bisik seorang cewek disampingku

"Pssstttt" seorang cowok mencoba melindungiku dari pukulan kedua

"Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku.

Ucapan ini saya tujukan khusus untuk anda yang selama ini saya perjuangkan, Okta Erika Safitri.
Rasa sayang itu bukan deadline yang datang dan pergi begitu saja
Terima kasih, nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena hal baru akan di mulai

Masa lalu. Rasa sayang, Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu. Seperti sungai yang mengalir.
Aku minta maaf karena telah salah, menyayangimu seperti ini, aku tau kamu malu, dimanapun kamu berada aku harap kamu sedang mendengarkanku.

Hari tanpamu tetaplah hari, tetapi nampak tanpa pagi. Jadi biarkanlah saja perasaanku ini, karena suatu saat nanti aku juga akan lelah mengejarmu"
aku menahan untuk meneteskan air mata karena kulihat beberapa guruku melangkah mendekatiku

"Kalau kamu diberi kesempatan untuk menyayangi seseorang dengan sungguh sungguh mengapa harus menghianatinya? Aku tau aku penyuka sesama, untuk itu aku minta maaf karena membuatmu malu"

Aku terdiam karena tiba tiba saja aku meneteskan air mata, aku menikmati tangisanku sore itu, aku sudah tidak bisa lagi berfikir
Beberapa detik kemudian karena masih hening kulanjutkan kata kataku

"Aku menyayangimu, dan aku akan memperjuangkanmu selalu"

Kuberikan toa itu pada guru agamaku yang sedari tadi sudah sampai didepanku

Aku berjalan menerobos kerumunan menuju parkir motor
Mereka yang disekelilingku masih diam tak bergeming.

"Ve, aku memaafkanmu. Jangan lagi kamu taruh harapan padaku"
Suara erika menghentikan langkahku dan membuatku menoleh kearahnya

Kulihat senyum tipisnya kemudian secara tak sengaja air mataku mengucur lebih deras lagi

*****

Maaf kalo ceritanya gaje :' semoga kalian suka

Fucking Admirer (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang