Kegiatanku tidak selesai pada ujian nasional saja, mungkin beberapa anak hanya sampai disitu, tapi tidak denganku. Aku mendaftar beberapa perguruan tinggi yang sudah melakukan pendaftaran, aku mendaftar pula beasiswa, mendaftar kerja, semua kulakukan agar nanti aku punya kegiatan saat selesai di sekolah ini.
Aku akhirnya diterima beasiswa disebuah lembaga bimbingan intensif sbmptn tak jauh dari rumahku, letaknya tepat di pusat kota tempat tinggalku. Bimbingan itu dilaksanakan selama sebulan penuh, hari senin sampai jumat mulai jam 8 pagi sampai jam 9 malam kita disuguhi soal soal sbmptn dan pembahasnya sampai kurasa mau muntah jika harus menengok soal lagi.
Pada pertengahan bimbingan tepatnya bulan mei ada pengumuman snmptn. Setelah perjalanan panjang melupakan erika aku teringat lagi akan janjinya untuk menjadi pacarku jika aku diterima snmptn.
Hari itu sebenarnya ada bimbingan di tempatku, hanya saja aku membolos untuk pergi ke sekolah dengan anak anak melihat pengumuman bersama-sama.
Suasana kelas 12 kembali sibuk, dan ramai. Rasanya sungguh berbeda, berjalan menyusuri lorong lorong kelas melihat anak bercelana jeans memakai kemeja, biasanya melihat mereka berseragam rapi dengan dasi melekat dilehernya.
Diantara anak kelas 12 yang sedang sibuk bercerita tentang liburan mereka, aku sibuk mencari cari erikaPengumuman masih jam 2 siang, dan ini baru jam 1 an. Aku masuk kekelas untuk bercanda lagi dengan teman temanku, bernostalgia masa sma, masa yang tak akan pernah kembali. Sebelum pukul 2, kami menyiapkan proyektor dan satu laptop. Dan beberapa lembar nisn serta tanggal lahir anak satu sekolahan
Jam 2 tepat server down
Web mirror server down
Web mirror 2 server down
Begitu seterusnya sampai sapi bertelur, ah nggak.
Pertama kalinya server bisa di laptop temanku yng tidak tertancap diproyektor aku langsung mengecek hasil erika, ntah kenapa aku tak mengecek hasilku dulu
Saat membaca hasilnya bahwa dia diterima di jurusan fisika aku langsung lompat lompat kegirangan. Aku sangat bahagia melihat hasilnya.
Aku segera mengambil hpku dan mengirim sms padanya "selamat ya, maba its"Beberapa teman yang melihatku langsung bertanya bagaimana hasilku, aku hanya menjawab aku membuka punyanya erika.
Kemudian kami fokus lagi pada laptop yang tertancap proyektor.
Setengah jam an kami menunggu server down akhirnya servernya bisa dibuka lagi, satu persatu nama anak di kelasku disebut menurut absen, kami mengeceknya bersama sama tanpa rasa takut, saat satu anak gagal kami langsung memeluknya, tangisnya kemudian memecah suasana.3 anak yang lolos langsung bersujud syukur didepan kelas.
Giliran namaku dipanggil, nama terakhir, vero -_- jantungku langsung berdetak kencang, aku mengenggam kedua tanganku dan menciumnya sambil berdoa
"Erika, erika, erika"Saat hasilnya muncul dilayar proyektor beberapa anak langsung melompat kearahku untuk berebut memelukku
Aku masih diam tidak percaya. Aku membaca tulisan di proyektor
"Maaf anda gagal di snmptn. Tetap semangat. Jangan menyerah"
Mataku langsung berubah merah, rasanya amat sangat menyiksa, aku tak meneteskan sedikitpun air mata, aku berusaha tegar didepan teman temanku
"Aku udah punya perasaan sih kalo aku gak lulus" kataku menenangkan mereka yang masih menangis
Rasanya sore itu kelas kami mendapatkan nominasi kelas paling sedih, karena dari 80 anak yang diterima snmptn, kelasku hanya menyumbang 3 anak.
Kedokteran hewan unair, kesehatan masyarakat unair, dan managemen ipb.Dikelas, kami saling menyemangati satu sama lain. saat kurasa tak ada lagi yang menangis aku pergi untuk pulang dan meninggalkan mereka, aku tak berani pergi lewat depan kelas, aku menyusup lewat belakang agar tak bertemu anak anak yang nanti bakal bertanya "bagaimana?"
Diparkiran motor sudah sepi, anak dari kelas lain sudah pergi. Aku berjalan sambil menundukkan kepala seperti orang berduka.
Aku kaget saat tiba tiba dari depan ada yang memelukku, erika.
Aku mengeratkan pelukannya menghilangkan rasa rindu yang tak terbendung ini, sekaligus menumpahkan semua kesedihanku padanya, dari tadi aku menahan tangisku namun kali ini aku memuaskan tangisanku didalam pelukannya. Dia tak berucap sepatah katapun, dia hanya diam memelukku.Rasa terberat dalam hidupku saat ini bukanlah saat aku tidak diterima di snmptn, tapi saat aku tak bisa memiliki erika dan harus berjauhan dengan erika. Aku merasa snmptn adalah akhir dari segalanya, segala bentuk perasaanku yang harus kukubur hidup hidup.
Aku melepaskan pelukan dan bergegas meninggalkannya saat aku tau dia juga menangis dalam pelukanku.
Aku tak mau rasa ini terlalu dalam, cukup disini saja aku berjuang untukmu, aku tak akan daftar ditempatmu kuliah, seperti janjiku, saat aku tidak lolos snmptn aku akan berhenti mengejarmu, dan berhenti 1 kota denganmu. Pertaruhan yang adil, aku mengorbankan semua masa depanku untuk kuliah di surabaya dan hanya mengantinya berpacaran denganmu bila aku diterima.
Aku benar benar akan berhenti, dan tidak mendaftar kuliah di surabaya err.Aku berjalan meninggalkannya dengan tergesa gesa
"Berhentilah sejenak, dan minum kopi bersamaku. Kamu bakal tau kalo pahit bisa dinikmati" kata dia dengan suara berat
Aku menyalakan motorku sedangkan erika menghalangi jalanku
Mataku menunjukkan rasa marah, rasa sedih, rasa takut, rasa khawatir, aku menatap dalam matanya kemudian dengan perlahan dia memberiku jalan. Aku langsung menancap gasku dan meninggalkannya diparkiran
Di tengah jalanpun air mataku masih tak bisa berhenti mengalir, aku masih saja memikirkannya.
Ah sudahlah
*****
Jadi menurut kalian mending vero tetep berjuang apa berhenti? 😂😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Fucking Admirer (gxg)
De Todo"Aku menyayangimu, dan aku akan memperjuangkanmu selalu" Perjuangan cewek tengil yang menyukai cewek lainnya ini sepertinya memang selalu dijauhkan dari kata mudah, seseorang cukup dipanggil secret admirer karena keberadaannya yang seperti setan, ta...