Seminggu setelah kejadian malam dies natalis itu, aku menjadi pribadi yang lebih bersemangat lagi. Bersemangat melakukan semua hal.
Hari ini aku memantapkan hatiku untuk mendaftar kuliah di jurusan dan universitas yang sama dengan erika agar saat kuliah nanti aku tak jauh jauh dengannya. Tentu saja yang kulakukan ini tanpa sepengetahuan erika.
Sebenernya aku takut jika harus mendaftar di universitas terbaik itu, namun karena ada erika. Aku jadi tak takut semuanya
Hubunganku dan erika masih biasa biasa saja, aku sekarang lebih menjaga privasinya dan tidak terlalu ambil pusing dengan kehidupannya. Yang aku tau, erika menyukaiku saja sudah cukup bagiku.
Bulan bulan ini adalah bulan penyiksaan bagi kami anak kelas 12. Rentetan kegiatan ujian tiada hentinya mulai dari ujian praktek, ujian sekolah, ujian akhir semester dan try out try out ujian nasional. Belum lagi ditambah dengan ujian yang dilakukan diluar sekolah, semacam bimbingan belajar.
Karena banyaknya ujian itulah aku terlalu menyibukkan diriku sampai sampai sifatku kepada erika berubah drastis. Tak lagi kuhiraukan dia
Meski aku memberinya banyak ruang, sesekali aku masih mengintip dia, baik di dalam kelasnya maupun mengintip saat dia sedang lewat depan kelasku.
Pernah pula pada suatu sore kudapati erika sedang berduaan dengan pacar cowoknya diparkiran. Karena aku sibuk dengan kegiatanku, tak ku gubris mereka, aku langsung saja tancap gas menuju tempat lesku. Sepulang aku les, aku menyempatkan lewat depan tempat erika les. Disana dia sedang membeli jus sendirian, dan karena tergiur oleh rasa rinduku akhirnya aku menyempatkan untuk ikut membeli jus.
"Gimana lesmu?" Tanyaku
"Biasa aja"
"Ohh iya iya"
Kemudian dia pergi.
Ntah kenapa pada saat ini hatiku terasa sakit lagi, beberapa hari lalu aku bisa bersikap dingin dengannya tapi kenapa kali ini tidak. Apa karena dia sudah benar benar jatuh cinta dengan lelakinya?
Aku masih diam memandangnya semakin bergerak menjauh.
"Err"
"Apa?" Dia menoleh padaku
"Udah makan? Nyari makan yuk?"
"Udah tadi. Maaf ya"
"Ah iya gapapa" aku pergi mengambil motorku
Ini pertama kalinya setelah sekian lama aku berhenti membuntutinya. Setelah aku mengambil motor, di perempatan jalan dekat tempat lesnya, aku berhenti, dan menunggunya lewat.
Mata kami sempat bertemu beberapa detik sebelum akhirnya aku mengikutinya dari belakang
2 kiloan setelah melewati rumahku tiba tiba dia menghentikan motornya.
"Apasih maumu?" Dia berteriak padaku yang masih tak berhenti. Aku mengabaikannya
Dia mengklaksoniku dari belakang.
Kemudian dengan cepat aku memutar motorku tanpa berhenti, dan saat berada disampingnya aku berdiri diatas motorku, dan berputar putar disampingnya. Aku berlagak seperti pemain sirkus, aku tau erika sedang menahan tawa. Senyum tipisnya tak bisa berbohong."Pacarmu bisa gini?"
Aku melepas pegangan tanganku sambil melempar kiss bye. Untung saja jalanan sepi, hanya milik kita berdua.Erika masih saja menahan senyum, dan kulihat dia mulai menyalakan motornya, dan melanjutkan perjalanan.
Beberapa detik kemudian dia berhenti tepat ditengah jalan.
Dia berdiri diatas motornyaAku binggung harus bagaimana, akhirnya kuputar putari motornya sampai aku pusing sendiri, kemudian berhenti.
Aku dan erika meminggirkan motorku karena beberapa orang mulai lalu lalang.
"Malam ini ada acara?" Tanyaku
"Ada"
"Apa?"
"Kencan" dia menjawab dengan percaya diri
"Ahh, tadinya mau kuajak kencan juga" jawabku tak kalah PD
"Yaudah ayok" jawabnya tanpa berpikir panjang
"Trus pacarmu?"
"Aku kencan sama buku"
Ahhh, lega rasanya mendengar jawabnya.
"Jam berapa kamu bisa?" Tanyaku
"Sekarang bisa" jawabnya enteng
Kulihat jam tanganku menunjukkan pukul 17.10
"Gapapa, kan aku ngajaknya malem"
"Ya sampek malem kan gapapa"
Jantungku langsung berdetak dengan kencang, ingin kupeluk dia. Kucium bibirnya, ahhh erika.
"Naik satu motor aja gimana?" Tanyanya
"Yaudah ayok kuantar kamu pulang dulu"
"Gamau" dia langsung menolakku
"Kenapa?"
"Nanti kamu tau rumahku"
"Ihh gapapalah, sekalian ketemu calon mertua"
"Nggak!!! Ayo kuantar kamu pulang aja" jawabnya
"Gamau aku, nanti kamu tau rumahku" jawabku menyindirnya
"Kan emang aku udah tau, kalo gamau aku pulang aja, tapi gak usah ngikutin"
"Iya iya ayo" aku mulai bergerak pulang kerumahku
Sesampainya dirumah aku memasukkan motorku. Dan langsung keluar menuju halaman rumah lagi.
Kulihat tak ada siapa siapa disana, aku keluar dari gerbang rumahku kutengok kanan kiri depan belakang tak ada siapapun."Nyari siapa?" Tanya ayahku
"Temenku, cewek, naik motor vario"
"Nggak ada motor berhenti daritadi"
"Lah??" Mataku langsung berkaca kaca. Akhirnya dengan langkah penyesalan aku kembali ke dalam rumah
****
Akhirnya bisa update XD setelah sekian lama sibuk, maaf untuk pembaca yang sempat tergantung gantung :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Fucking Admirer (gxg)
De Todo"Aku menyayangimu, dan aku akan memperjuangkanmu selalu" Perjuangan cewek tengil yang menyukai cewek lainnya ini sepertinya memang selalu dijauhkan dari kata mudah, seseorang cukup dipanggil secret admirer karena keberadaannya yang seperti setan, ta...