Semilir angin sejuk mengusap lembut helaian rambut namja berparas ayu itu. Bibir mungilnya melengkung ke atas membentuk sebuah senyuman yang teramat sangat manis. Kepalanya mendongak ke atas dengan mata bulatnya terpejam menyambut sunset dari atas gedung sekolah.Jungkook.
Taehyung masih sibuk mengatur nafas dan menormalkan detak jantungnya. Perlahan tapi pasti, kaki jenjangnya melangkah mendekati primadona sekolah yang berdiri beberapa meter darinya.
"Maaf, sebenarnya aku tak mau melakukan hal yang memalukan seperti tadi" ucap Jungkook membalikkan badannya menghadap Taehyung. "Tapi, aku hanya ingin bernyanyi hari ini" lanjutnya.
"Jadi kau senang bernyanyi ?" tanya Taehyung.
Jungkook kembali membalikkan badannya dan memandang jauh ke bawah sana. "Ya, sedikit"
"K-kalau begitu Jungkook ..." Ucapan Taehyung terhenti sejenak karena saat ini dirinya sedang perang antara batin dan pikiran.
"Apa aku harus mengajak Jungkook bergabung ?"
"Aish pabbo! Hal itu mustahil terjadi, dia bahkan sudah mengundurkan diri dari kontes Miss Pandora, karena tidak ingin berpartisipasi"
"Tapi, tidak mengikuti Miss Pandora bukan berarti dia tidak ingin berpartisipasi. Coba ajak dia!"
"Ani! Aku tidak boleh meng---"
"Taehyung ?" panggilan Jungkook barusan menghentikan peperangan batin dan pikiran Taehyung.
"N-ne ?" sahut Taehyung sedikit gugup.
"Kau tidak melanjutkan perkataan mu tadi, ada apa dengan ku ?" tanya Jungkook bingung.
Taehyung tersenyum canggung. "Bu- bukan apa-apa kok, ah.. sebaiknya aku pergi dulu" ucap Taehyung yang hanya dibalas kerutan dahi oleh Jungkook.
Taehyung terus melangkah menuju pintu namun, ketika tangannya hendak memutar kenop pintu Taehyung langsung membalikkan kembali badannya menghadap Jungkook. Dan dengan segenap keberanian, Taehyung berteriak.
"Jungkook maukah kau bergabung ke dalam klub musik ringan ?"
🍆🍌🍆🍌🍆🍌🍆🍌🍆🍌
Pagi hari ini adalah hari yang paling membingungkan untuk Taehyung. Otaknya terlalu pusing untuk memikirkan tentang festival nanti. Saat berada di kelas pun, Taehyung yang biasanya memperhatikan dengan baik guru yang sedang mengajar tapi kali ini dia tidak memperhatikannya sama sekali dan malah asik mencorat-coret halaman buku belakang.
Kringg ... Kringg ...
"Baiklah anak-anak, ssaem cukupkan pelajarannya sampai bab statistika. Besok kalian tes tentang bab histogram" ucap Kwon ssaem yang di jawab "Ne ssaem" serempak oleh siswa kelas E. Terkecuali Taehyung dan anak laki-laki di sebelah bangkunya.
"Tae~ah, kau mau ke kantin ?" tanya Jimin menghampiri meja Taehyung.
Taehyung menutup bukunya kasar. "Tidak Jim, aku sedang malas melakukan apapun" jawab Taehyung sembari menyamankan posisi duduknya.
"Gara-gara festival lagi, eoh ?" tebak Jimin yang hanya dibalas gumaman tidak jelas oleh Taehyung.
"Omong-omong tae, aku sebagai anggota panitia festival juga ingin kau mengambil keputusan yang tepat dan cepat untuk acara nanti" ujar Jimin.
"Maksud mu ?"
"Begini.." Jimin mendudukkan pantatnya di meja Taehyung. "Jika klub musik ringan masih ada dan fix untuk tampil, maka panitia akan segera mencantumkan klub mu di susunan acara secepatnya. Jika dalam dua hari tidak ada keputusan, maka terpaksa klub musik ringan akan di coret" jelas Jimin membuat pikiran Taehyung semakin berkecamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day
Fanfiction"Setiap salju turun, aku akan mengingat semua tentang kita dan hari dimana aku pergi meninggalkan mu" ... ---- 'Serpihan salju berjatuhan dan menghilang secara perlahan'