Summer

117 17 2
                                    

"Taehyung.."

"Hm?"

"Tolong perhatikan Jungkook saja." pinta Yoongi saat Taehyung turun dari mobilnya.

Taehyung menaikan alis kanannya. "Maksudmu?"

"Dia sangat membutuhkanmu, dan kau harusnya berhenti memperhatikan orang lain selain pacarmu, contohnya aku." Yoongi menatap lurus kejalanan.

"Tapi kau sahabatku dan Jungkook. Aku tidak mungkin melakukan hal itu."

"Turuti saja apa kataku!" dengus Yoongi.
"Jika dia tidak mencintaimu, pasti aku tidak akan membiarkan dia bersamamu. Jungkook itu anak yang manis, jujur, dan bersungguh-sungguh." kekehnya pelan.

Taehyung menggaruk tengkuknya. "Baiklah, emm.. kurasa memang begitu, tapi itu semua berkat dirimu, Yoongi-ya. Dia mengalami banyak hal sulit, tapi sejak kau mau berteman dengannya. Pribadi dia yang sebenarnya kembali terlihat."

"Kalau begitu, jaga Jungkook untukku, Tae."

.

.

.


Musim dingin telah berakhir digantikan dengan musim panas yang mengawali semuanya.
Murid kelas 12 tengah bersiap untuk menjalani ujian masuk ke Universitas dalam kurun waktu dua bulan.

Sekolah dan tempat les menjadi tempat yang paling sibuk saat ini. Kertas demi kertas mereka kerjakan, latihan dan pemahaman materi terus diberikan.

"Baiklah anak-anak, kita sudahi sampai disini dulu materi dinasti Joseon. Jika masih ada yang belum paham boleh datangi saya di ruang guru, arraseo?" ujar Mrs. Byun begitu mengakhiri mata pelajaran sejarah.

"Arraseo ssaem." jawab murid serentak.

Ketika murid kelas E berbondong-bondong keluar kelas, hanya tersisa Jimin dan Taehyung didalam.

Jimin menghela nafas kesekian kalinya melihat sahabatnya itu terus menatap bangku Yoongi.

"Hei, sebaiknya kita pulang saja Taehyung. Mau kau pelototi berjam-jam pun, Yoongi tak akan muncul dari bangku itu." Komentar Jimin seraya menyelempangkan tas ranselnya. "Kenapa kau tak pergi ke rumahnya saja? Bukankah kau tau alamatnya?"

Taehyung memandang Jimin dan bangku Yoongi bergantian. Ada benarnya juga, toh sudah seminggu Yoongi tak memunculkan batang hidungnya, puluhan sms dan miss call pun tak ada yang terbalas olehnya.

Ia berdiri dan mengekor Jimin yang sudah lebih dulu keluar dari kelas.
Diambang pintu ia berhenti, memandang sejenak isi kelasnya. Matanya bergulir kembali menatap bangku Yoongi.

"Apa kau menjauhi ku?"

><

Taehyung bersandar dibawah pepohonan rindang, ia memejamkan matanya dan tersenyum melihat pesan dari orang tuanya. Dari arah barat angin bertiup kencang menerbangkan dedaunan serta kertas yang berakhir di kaki Taehyung.

Ia terkejut melihat apa isi dari surat kabar tersebut.

Pertandingan piano kembali memanas 'Putra dari Min Chaelin kembali berkompetisi'

Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang