Snowflake [M]

165 11 4
                                    

Tak peduli seberapa jauh Yoongi berlari, selagi kaki masih mampu mengejarnya ia tak akan tinggal diam.
Ia tak memikirkan lelah, masa bodoh dengan semuanya. Taehyung hanya ingin Yoongi.

Puluhan telepon tak diangkat oleh Yoongi. Belasan pesan sama sekali tak dibalas oleh Yoongi.

"Yoongi, kau dimana?" lirihnya menyandarkan punggungnya pada dinding.

Rembulan kembali hadir menemani Taehyung yang masih setia mencari Yoongi. Dinginnya udara tak menjadi halangan bagi Taehyung. Meski ya jujur saja, ia lelah.

Binatang nokturnal mulai berkeliaran, hari semakin larut. Taehyung memutuskan untuk kembali ke rumah tanpa hasil apapun, ia memeluk lututnya menangis dengan dada yang teramat sesak.

"Maaf, maaf, maaf.." gumamnya.

Beberapa menit kemudian ia bangkit dan naik ke atas ranjang. Dibukanya ponsel yang berisi belasan panggilan tak terjawab dari Jungkook.

"Maaf Kookie, aku jahat." lirihnya sembari menekan button off.

Dan tiba-tiba saja ponselnya berdering, Taehyung melihatnya dengan malas.

Sugar
Calling

Reject. Accept.

Taehyung melebarkan mata dan bangkit dari ranjang, ia segera mengangkat panggilan tersebut.

"Yoongi!"

"Yo, sudah lama ya."

"Dimana kau?! Dimana kau sekarang?!"

"Jauh disana... Di suatu tempat yang tak bisa kau capai."

Hati Taehyung berdenyut sakit.
"K-kenapa?! Kalau kau hadir saat upacara, kenapa kau tidak-"

"Aku mendengar pidatomu kok. Yeah, cukup terkesan dengan pidato membosankan itu." potong Yoongi disertai kekehan.

Namun, air mata tak dapat dibendung lagi. Taehyung kembali menangis.

"Hei, berhenti menangis."

"Taehyung, pria sejati tidak menangis."

"Berisik!"

"Antarkan kepergianku dengan senyumanmu. Ini akan jadi... terakhir kali kita bicara."

"Jangan bilang begitu!"

"Berhenti merengek, kau terdengar seperti anak-anak."

"Yoongi.. Aku menyukaimu." ucap Taehyung tegas dan lantang.

Other side

"Yoongi.. Aku menyukaimu."

Hati Yoongi menghangat, ia tersenyum kecil.

"Aku.. aku tidak suka pengkhianat. Jadi aku membencimu," balasnya sambil mendongakan wajahnya melihat keatas sana.

Sedari tadi Yoongi terdiam di taman samping apartemen Taehyung. Ia duduk diayunan sambil menatap Taehyung dibalik jendela yang kini tengah merengek padanya.
Ah, rasanya berat sekali untuk pergi.

Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang