Asap mengepul menyelimuti keheningan diantara Jungkook dan Yoongi.
Sejak pernyataan bahwa Yoongi tak lagi berdiam di Korea membuat Jungkook terdiam membisu."Kook~ah, maaf tidak bisa menepati janji untuk selalu bersama-sama." ucap Yoongi seraya meneguk kopinya.
Jungkook menatap Yoongi dengan tatapan yang sulit diartikan.
"T-tapi kenapa? Apa ini karna aku dan Taehyung—""Uhuk!" Yoongi tersedak. "Tidak, jangan salah paham. Aku pergi karna ibuku,"
"Kan kau bisa tinggal di Korea bersama ibumu, atau kau memang tidak mau berteman denganku lagi?"
Yoongi menggenggam tangan Jungkook dan tersenyum hangat. "Dengar ya Kookie.. Kau itu teman terbaik yang pernah kupunya. Aku terpengaruh olehmu,"
Dahi Jungkook berkerut bingung.
"Aku ingin menjadi anak yang baik, yeah.. merusak reputasi ibuku bukan hal yang menyenangkan lagi. Meskipun, aku membenci keluarga—ibuku. Hanya dirinya yang aku punya dan dia adalah tujuanku."
"Yoongi.."
"Maafkan aku, bagaimanapun juga tinggal di tanah musik klasik adalah impianku sejak kecil."
Jungkook menundukan wajahnya. "Huum, aku mengerti."
"Hei jangan bersedih." hibur Yoongi seraya menarik dagu Jungkook.
"Apa Taehyung sudah mengetahuinya?"
Yoongi mengangguk. "Dia akan mengantarkanku dengan senyuman."
"Bohong." gumam Jungkook.
***
Lagu Fake Love (Extended version) mengalun sedari tadi, Taehyung memejamkan matanya; menyalurkan perasaannya melalui senar gitar.
"Bung, bukankah itu lagu patah hati?" tanya Namjoon begitu masuk kedalam kelas.
Taehyung menoleh sejenak pada Namjoon sebelum kembali memetik gitarnya.
"Taehyung-ah, sudah aku bilang lupakan 'dia'. Dunia kalian benar-benar berbeda." tuturnya seraya menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Taehyung.
"Maksudmu?"
"Kau dan Yoongi, aku tak sebodoh itu jika tidak mengetahui ada sesuatu diantara kalian berdua."
Permainan gitarnya berhenti.
"Ya kubilang apa maksudmu mengatakan hal itu?"
"Karena kau memiliki Jungkook. Dengar ya Taehyung.." ia berdiri menghampiri Taehyung.
"Jika kau sudah memiliki seseorang, jangan kau lirik yang lain. Hargai kekasihmu, dan kau dengan Yoongi sama sekali tak cocok."Namjoon memasukan kedua tangannya kedalam saku, lalu menatap keluar jendela.
"Yah, meski kecocokanmu dengan Jungkook juga masih diragukan. Tapi setidaknya jangan berkhianat, syukuri apa yang kau miliki saat ini sebelum nanti kau merasakan kehilangan."
"Aku sudah merasakan kehilangan." gumam Taehyung sembari melanjutkan permainan gitarnya.
"Hahh.. Aku tak mengerti jalan pikiranmu,"
Other side..
"Love you so mad.. Love you so— eh kenapa berhenti gitarnya?" Jungkook bertanya-tanya sembari menurunkan satu kakinya dari tembok pembatas rooftop.
"Mungkin dia lelah." balas Hoseok yang tengah asyik dengan ponselnya.
Jungkook bergumam, lalu kembali menggenggam pagar pembatas.
"Hoseokie, apa kau tau kenapa aku bergabung klub musik ringan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day
Fanfiction"Setiap salju turun, aku akan mengingat semua tentang kita dan hari dimana aku pergi meninggalkan mu" ... ---- 'Serpihan salju berjatuhan dan menghilang secara perlahan'