"Aku capek, Ga! Kamu itu terlalu egois! Aku nggak suka! Kita ini satu, Ga. Kamu nggak bakal bisa ngelawan The King sendiri. Kamu cuma menggalih kuburanmu sendiri!"
Samar tapi pasti, Hemma mendengar suara Mellta berteriak marah dari kamar yang ia lewati.
"Kamu harus belajar untuk terbiasa kalau mereka lagi berantem gitu," tutur Tyo yang berjalan di depan Hemma. Ia membuka sebuah pintu dan membawa Hemma masuk. "ini kamarmu mulai sekarang. Kamu bebas mau apain kamar ini. Ada kunci rumah dan kunci pagar di laci meja. Dan kamu bisa bawa baju-baju dari rumah lamamu ke sini."
Hemma mengangguk mengerti. Dan tidak lama kemudian Tyo pun keluar.
Hemma duduk di sisi ranjang berukuran sedang itu. Meski kosong, tapi kamar ini tetap rapi. Lebih besar dua kali lipat dari kamarnya di rumah. Fasilitas yang ada pun sangat lengkap. Laptop, tv, video game, dan berbagai macam jenis earphone tergantung di samping pintu. Kamar ini seolah sudah diatur khusus untuknya.
Ting! Seketika ponsel Hemma berbunyi tanda ada pesan masuk. Ia mengambil ponselnya dan merebahkan diri di ranjang itu.
Hemma menatap pesan itu cukup lama sebelum akhirnya membalas.
Kembali Hemma terdiam sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SENSES
FantasyMereka bisa mendengar, melihat, menyentuh, merasakan, dan mencium sesuatu, lebih dari yang orang lain lakukan.... * * * * * Earyo Hemma Chandra, ia memiliki sebuah rahasia yang tidak seorang pun mengetahuinya. Hemma berbeda. Lebih tepatnya telingany...