Bagian 13 : Twins

199 19 2
                                        

Di dalam sini tidak terlihat bahwa mereka sedang berada dalam sebuah pohon. Di dalam sini sama seperti rumah pada umumnya. Luas mendatar, bukan luas ke atas. Pohon ini dipenuhi dengan buku dan kerangka hewan. Terlihat mengerikan sekilas, tapi wewangian yang tercium membuat rasa takut mereka memudar.

Dilihat dari koleksi yang memenuhi lemari serta dinding yang ada, tempat itu lebih cocok disebut sebagai museum ketimbang rumah.

Seorang anogartun yang sedang membersihkan lemari berisi buku menoleh pada Anu. Anogartun itu tampak sudah tua dan ringkih, namun tetap terlihat berwibawa.

"Demi tuanku Ori. Untuk apa kamu membawa makhluk darat ini kemari, Anu?" anogartun itu berucap takjub sekaligus takut.

"Halo, Loh. Lama tidak berjumpa," sapa Anu tanpa menghiraukan pertanyaan anogartun itu. "kau pasti akan terkejut kalau tau siapa mereka." Lalu Anu menyuruh Aga dan yang lain memperkenalkan diri.

Aga maju. "Kami adalah The Senses." hanya itu yang diucapkan Aga. Tapi reaksi Loh sulit terbaca. Antara kaget, takut, sekaligus takjub.

"Aku Aga, The Senses of Touch. Dia Tyo, The Senses of Sight. Dan dia Anka, The Senses of Taste," lanjut Aga sambil menunjuk Tyo dan Anka bergantian.

Loh menatap satu persatu para The Senses itu, dan tatapannya terhenti di Tyo. Ia menatap Tyo dalam, sampai kemudian erangan Tyo mengejutkan Aga dan Anka.

"Tyo! Kamu kenapa?" Anka bertanya panik. Sedangkan Tyo memegangi kepalanya yang terasa sakit. Seperti ada sesuatu yang bermain di kepalanya. Sebuah kejadian terukir di kepalanya. Dan ketika ia membuka mata, kejadian yang semula hanya berada di kepala, sekarang terlihat jelas di depannya. Sebuah malam yang mengerikan.

Kejadian itu adalah kejadian di Dunia Perbatasan ini beberapa abad lalu. Kejadian saat si monster penunggu danau menyerang mahkluk dunia ini, anogartun. Dari apa yang dilihat Tyo, makhluk itu sangat besar dengan panjang sekitar 11 meter, bergigi tajam, bermata ular, berleher panjang, bersirip penyu, dan berwujud hewan purba.

Jika ingin penggambaran yang jelas, mungkin hewan purba bernama Mauisaurus adalah penggambaran yang paling mendekati. Tyo melihat bagaimana mengerikannya yang terjadi saat itu. Pepohonan di sekitar danau roboh, air danau yang tenang seketika tumpah menghasilkan gelombang. Banyak anogartun yang mati sia-sia karena itu.

Dari sekian banyak makhluk yang ada di kejadian itu, penglihatan Tyo menangkap sesuatu yang mencolok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari sekian banyak makhluk yang ada di kejadian itu, penglihatan Tyo menangkap sesuatu yang mencolok. Empat orang manusia yang juga tergeletak tidak bergerak di antara para anogartun.

Kini Tyo merasa seolah berada di hari itu. Ia dapat berjalan di sana di antara para mayat anogartun. Meski monster itu masih mengamuk di tengah danau sana, tapi Tyo tetap dapat berjalan tenang tanpa sedikit pun terganggu.

Tyo berjalan mendekati empat manusia yang tergeletak. Empat manusia itu terlihat berumur awal 20, satu perempuan, dan tiga lelaki. Wajah keempatnya penuh dengan luka lebam.

THE SENSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang