Makasih banyak yang udah nunggu dan baca ff ku yang abal-abal ini 😂😂😊😊😊
Dozo...
.
.
.Chinen Yuri berdiri di luar ruang konferensi dengan berlinangan air mata. Para pekerja yang berlalu lalang pun hanya bisa melihatnya heran, bahkan ada beberapa pekerja menghampirinya dan bertanya “Ada apa ?”, tapi Chinen hanya menggelengkan kepalanya. Sesekali Chinen menatap pintu ruangan itu sambil berharap agar rapatnya cepat selesai dan ia bisa meminta maaf pada Yamada, sang penyiar utama yang akan ia dampingi nantinya.
Chinen buru-buru menghapus air matanya saat pintu ruang konferensi terbuka. Satu persatu staf keluar dengan terburu-buru, yang mereka fikirkan saat Yamada mengatakan “Rapat selesai” adalah keluar dari ruangan itu secepatnya. Mereka tidak mau berlama-lama di dalam ruangan yang terasa tak ada sedikit pun oksigen di dalamnya.
Chinen berusaha mengejar Yamada saat ia keluar ruangan, namun langkah itu terhenti karna ada seseorang yang menarik lengannya.
“Jangan kejar dia sekarang”, sosok pemuda cantik yang menahan lengan Chinen memperingatinya dengan lembut.
“Tapi aku harus segera meminta maaf padanya”, Chinen menatap Inoo sendu.
“Chinen-san, tenang saja. Yamada-san tak sepenuhnya marah padamu”, Inoo mencoba menenangkan Chinen.
“Bagaimana mungkin ? jelas-jelas tadi ia membentak-bentakku seperti itu”
“Dengar Chinen-san, Yamada-san hanya marah sesaat. Setelahnya, ia akan bersikap normal lagi. Ya, walaupun senormal-normal sikapnya, ia tetap dingin”
“Lalu aku harus bagimana ?”
“Tidak enak mengobrol di sini, ikkou ikut aku”
.
.
.Udara pagi ini terasa sangat sejuk, angin yang berhembus mengalun pelan memainkan rambut mangkuknya.
“Oh ya, aku lupa memperkenalkan namaku” Inoo membuka pembicaraan. “Watashi wa Inoo Kei desu, kau boleh memanggilku Inoo-chan. Aku asisten Yamada-san. Yoroshiku onegaishimasu”, lagi-lagi senyum manisnya terpatri indah di wajah Inoo.
Chinen membalas senyum Inoo dengan senyumnya yang tak kalah manis.
Saat Chinen melihat Inoo tersenyum padanya untuk pertama kali, Chinen langsung mengetahui bahwa Inoo adalah sosok yang lembut dan penyayang.
“Chinen Yuri desu”, sambung Chinen sedikit kikuk.
“Ne, santai saja denganku. Boleh aku memanggilmu Chii-chan ?”, Inoo berusaha mencairkan suasana Chinen yang nampaknya sedikit canggung.
“Boleh sekali”, senyum senang pun kembali terukir di wajahnya.
“Ne, soal Yamada-san tadi, tolong jangan terlalu di fikirkan. Yamada-san memang seperti itu, ia selalu bersikap tegas pada para staf”, penjelasan Inoo membuat Chinen kembali merasa bersalah.
“Tapi lihat, ia sudah menyediakan bagian berita untukmu” Inoo menunjukkan kertas berita yang memang sedari tadi ia bawa saat selesai rapat. Ada beberapa bagian yang di garis bawahi dan ada beberapa kata yang di lingkari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasukete [HIATUS]
FanfictionYamada Ryosuke, sang maskot utama siaran berita utama malam. Sosok yang sangat tegas juga teliti. Sikapnya yang sangat tegas justru terkesan sangat galak dan menyebalkan bagi sebagian staf dan pekerja. Namun, di balik semua baju besi yang ia kenak...