Part 3

373 47 19
                                        

Ne, minna. Makasih ya udah nunggu kelanjutan ff ini. Semoga kalian ngga kapok nunggunya 😂.
Dozo....

Inoo berdiri diantara para staf penyiaran, ia memberikan aba-aba pada Chinen agar ia semangat. Chinen yang melihatnya hanya tersenyum kecil lalu menghela nafasnya, ‘Aku gugup’ ucapnya dalam hati.

“3” staf penyiaran mulai menghitung mundur.

“2”

“1”

“Mulai !”

“Selamat malam, senang dapat berjumpa kembali dihadapan anda sekalian. Malam ini, saya tidak lagi menyiarkan berita sendiri, saya akan di temani rekan saya. Saya Yamada Ryosuke”

“Sa-saya Chinen Yuri”

“dalam siaran berita utama malam hari dari Channel Jepang” ucap mereka berbarengan, walau suara salah satunya terdengar lebih pelan dan sedikit bergetar.

“Berita pertama, tangan kanan menteri pembangunan di duga melakukan penggelapan dana dari dana pembangunan……..” Yamada membacakan berita utama dengan runtun dan cermat.

Chinen hanya memusatkan intensinya ke kamera  sambil berusaha duduk setegap mungkin dengan wajah yang tenang. Jujur, Chinen sangat gugup saat ini. Ia benar-benar gugup.

Saat mulai masuk laporan dari reporter Arioka di tampilkan, Yamada menatap wajah pria mungil di samping dengan tatapan yang seolah-olah berkata ‘lakukan dengan benar !’. Chinen yang mengerti maksud dari sang penyiar utamanya hanya dapat mengangguk pasrah.

“Berita kedua, ……….” Berita kedua masih di bacakan oleh sang penyiar utama. Sang penyiar pendamping tetap dengan kegiatan sebelumnya. Hanya duduk dengan perasaan tegang namun tetap berusaha menampilkan wajah terbaiknya di depan kamera.

Detak jantung sang penyiar pendamping berdetak dengan cepat. Setelah ini adalah bagiannya, bagiannya membacakan berita ketiga. Yamada selesai membacakan berita kedua, kini rekaman reporterlah yang sedang ditampilkan. Setelah rekaman ini selesai, maka waktunya untuk Chinen membawakan beritanya.

“………begitulah laporan lengkap dari saya, kembali ke studio”

“Terima kasih untuk reporter Yaotome atas laporannya. Sekarang kita beralih pada berita ketiga” usai Yamada berucap, suara backsound pergantian berita selanjutnya berbunyi. Kini giliran berita ketiga dibacakan.

“Be-berita ketiga…akhir-akhir ini telah ter-jadi pen……”

“Berita ketiga, akhir-akhir ini telah terjadi penculikan yang sangat tidak manusiawi. Anak-anak tak berdosa pun menjadi korbannya. Dilansirkan, para penculik mengambil organ tubuh anak-anak tersebut dan menjualnya untuk kepentingan pribadi. Berikut adalah cuplikan simulasi penculikan berdasarkan data dan keterangan saksi mata pada kepolisian pusat” Yamada dengan tenangnya menyerobot bagian dari berita yang di bawakan Chinen.

Baik Chinen, tim penyiaran yang ada di sana dan tim pengeditan yang berada di ruangan khusus pun terkejut. Bagaimana tidak, penyerobotan pembacaan berita seperti yang di lakukan Yamada sangatlah tak etis di lakukan saat siaran berlangsung.

Yabu Kouta, sang presdir yang berada di ruangan khusus tim pengeditan hanya bisa pasrah. Pasalnya, ia tau benar kenapa Yamada menerobos berita yang di bawakan oleh penyiar barunya itu. Jelas, tadi Chinen membacakan berita tersebut dengan terbata dan sangat lama.

Begitupun yang selanjutnya, Yamada terus menerus menerobos berita yang di bacakan oleh Chinen. Chinen pun demikian, ia terus mengulang-ulang kesalahan sebelumnya. Saat ini Chinen yakin, ia pasti akan di marahi oleh sang penyiar utama habis-habisan. Bahkan, mungkin ia akan di marahi juga oleh tim lainnya atau mungkin di pecat langsung oleh sang presdir.

Tasukete [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang