Part 12

410 47 37
                                    

Yak, kembali lagi sama Harumi 😁😁😁 oh ya, gomenne kalau banyak typo bertebaran v: soalnya aku ngga sempet buat edit hehehe. Langsung aja deh hehehe....

Dozo....


Sudah tiga hari ini kantor siaran berita ramai pengunjung. Ranting berita menurun drastis dan banyaknya komentar pedas yang terus menghujami media sosial tentang siaran berita utama. Sudah tiga hari pula Yamada selalu membawa setelan jas ganti, untuk mengganti jasnya yang selalu di sapa cantik oleh beberapa telur dan terigu.

"Kei-nii, kenapa kau tak masuk ?" tanya Yamada saat melihat Inoo berdiri di luar ruang rapat.

"Rapatnya sudah selesai, Ryo..." jawab Inoo dengan nada sebal.

"Hah ? bagaimana bisa ?" Yamada akhirnya masuk ke ruang rapat. Kosong, dan beberapa gelas sudah bertengger tak bertuan, tanda rapat telah selesai.

"Tak usah repot-repot kau rapat, tadi kami sudah rapat, kok" Takaki datang bak setan yang tak di undang.

"Kau ingin bermain-main dengan ku, hah ?"

"Tenang Ryosuke. Aku memang sedang bermain-main denganmu. Jadi kau sebagai mainanku cukup mengikuti jalannya permainan dariku" senyum akuma tergantung.

"Takaki-san, sebenarnya apa tujuan anda ? anda tidak hanya ingin merebut posisi Yamada, bukan ?" Inoo yang mulai tak tahan dengan ulah Takaki akhirnya membuka mulut.

"Kei-chan, jangan marah-marah seperti itu, dong. Nanti cantiknya hilang" Takaki menyolek dagu Inoo dan di tepisnya dengan cepat.

"Ya sudah lah, aku sedang tak mau memperburuk moodku pagi ini. Ku sarankan, sebaiknya kau melihat papan pengumuman, Ryosuke. Jadi aku tak usah menjelaskan panjang kali lebar padamu"

Tanpa menghiraukan senyum setan Takaki yang menjadi, Yamada langsung melesat keluar dan menuju papan pengumuman, di ikuti oleh Inoo.

Mata Yamada dan Inoo membulat sempurna saat melihat kertas pengumuman yang ada di sana.

Pengumuman !

Kamis, 14 Mei 20XX

Penyiar berita utama hari ini :

Takaki Yuya

Chinen Yuri

'Fuck ! bangsat kau Takaki !' perlahan ekspresi Yamada berubah. Kini ia menatap datar kertas pengumuman di depannya.

Hatinya beku seketika, perjuangannya selama 10 tahun ini hilang tak berjejak. Yamada tau akan seperti ini. Tak mungkin baginya terus membawakan berita di keadaan masyarakat yang sedang membencinya.

"Ryosuke" panggil Yabu pelan. "Bisa kau ikut ke ruanganku ?"

Yamada mengangguk sekali. Ia berjalan mengekori Yabu hingga ke dalam ruangan sang Presdir itu. Meninggalkan Inoo di depan papan pengumuman dengan rasa cemasnya.

"Aku minta maaf, Ryosuke" ucap Yabu.

"Aku yang seharusnya minta maaf, Yabu-san. Ini kesalahanku"

"Aku benar-benar tak bisa berbuat apa pun saat ini. Yaotome mengambil alih kendali"

"Keputusan ini sangat tepat, Yabu-san. Tak mungkin juga saya terus menjadi penyiar berita utama sedangkan para penonton tak menyukaiku sama sekali. Ini bisa menjatuhkan nama baik kantor siaran berita" ucap Yamada yang masih setia dengan wajah datarnya.

Yabu terdiam seribu bahasa melihat penyiar kebanggaannya itu.

.

.

Tasukete [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang