Chapter 3 Bad Day

4K 285 8
                                    

Hinata POV

Aku langsung berlari setelah Gaara membentakku. Dia berubah. Padahal apapun kesalahanku dia tak pernah semarah ini. Aku jadi curiga dengan si Shion itu. Jangan jangan mereka menjalin hubungan dibelakangku. Bisa saja kan. Memikirkannya saja membuatku ingin mencakar muka gadis penggoda itu.

Mood ku benar benar buruk. Dari pada teman temanku menjadi sasaran empuk amukanku, lebih baik aku bolos saja.

Ku stop taksi dan menaikinya menuju taman. Kalau pulang, sudah pasti tousan dan neji nii akan marah besar kalau tau aku bolos.

Entahlah semenjak kaasan ku meninggal aku jadi emm bandel mungkin. Terkadang aku sengaja melakukannya karena ingin mendapat perhatian dari tousan ataupun Neji nii. Mereka selalu sibuk dengan pekerjaan masing masing sementara aku hanya ditemani para maid dirumahku yang kelewat besar.

Back to author.

Hinata tengah berada di taman sambil sesekali selfi utuk diposting ke instagramnya. Karena sibuk mengetik caption untuk postingannya ia tak memperhatikan jalan sehingga Hinata bertabrakan dengan lawannya berjalan. lagi lagi pantat Hinata sukses mencium tanah berbatu sementar ponselnya sudah tak berbentuk.

Oh my god... ponsel dari papa Hiashi...

Hinata membulatkan matanya saat mengetahui keadaan ponsel keluaran terbarunya.

Hinata pun langsung menatap tajam si pelaku. Dan betapa terkejutnya Hinata saat mengetahui siapa pelakunya.

"Kau." Pekik Hinata.

"Tch apa kau selalu menabrak orang jika berjalan hm?" Sindir si spria

"Kau yang kemarin di Mall kan?" Tanya Hinata tak percaya.

"Brisik." Jawab pria itu tajam

"Lihat ponselku." Amuk Hinata sambil menunjukan layar ponselnya yang sudah tak berbentuk.

"Cih berapa harganya?" Si pria mengeluarkan berlembar lemabar uang dari dompetnya.

"Maaf tuan tapi aku tak sudi menerima uangmu." Balas Hinata tak kalah tajam dan terkesan arogan.

"Kenapa kurang?" Tanya si pria dengan kurang ajarnya.

What dia pikir siapa dirinya. Belum tau siapa Hyuuga Hinata ya. Seenaknya mau membayar dengan uangnya. Sepertinya ia belum pernah merasakan Katana tousan menembus lehernya.

"Asal kau tau ya tuan arogan uangmu ini tidak berarti apa apa. Soal ponsel ini? Lupakan. bahkan aku bisa membeli perusahaan ponsel di dunia ini. Jadi simpan saja uangmu."

Setelah mengatakannya Hinata langsung pergi.

Sementara pria itu mentap kepergiannya dengan tatapan yang sulit diartikan. Mungkin itu momen paertama baginya bertemu gadis langka seperti Hinata.

"Hei baka Sasuke dari mana saja kau." Tanya seorang pria berperawakan hampir sama sepertinya.

"Hn" jawabnya acuh lalu berjalan terlebih dahulu.

"Mimpi apa aku punya adik sepertinya." Umpat Itachi yang diketahui adalah kakak dari Uchiha Sasuke.

__________________________________

Mansion Hyuuga

"Hinata perbuatanmu kali ini sungguh kelewatan." Ucap Hyuuga Hiashi dengan marah.

"Emang Hinata ngapain?" Tanya Hinata dengan polosnya sambil memakan eskrimnya.

"Membully temanmu dan bolos sekolah. Kau mau jadi apa nantinya. Bersikaplah lebih baik. Jangan sampai tousan memindahkanmu ke sekolah lain sehingga kau tidak bisa bertemu dengan gengmu." Ancam Hiashi.

My Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang