Chapter 2 Suna Internasional High School

6.5K 310 8
                                    

"Neji nii anterin Hinata ke sekolah ya." Bujuk Hinata dengan tampang memelas.

"Males ah." Jawab Neji tanpa berpaling dari ponsel pintarnya.

"Neji nii kemaren bikin aku kesel sekarang suruh nganterin gak mau?" Hinata telah siap mencakar wajah tampan kakaknya itu.

"Lah emang aku kemaren ngapain?" Tanya Neji dengan polosnya.

Flash back

Dua kakak beradik Hyuuga itu kini tengah berada di salah satu Mall di Suna. Si gadis yang sedari tadi hanya mengoceh sedangkan Si pria sesekali hanya menanggapi dengan "Hm." "Ya" dan kata singkat lainnya.

"Neji nii nanti beli es krim ya."

"Hm."

"Oh ya beli minum yuk. Haus banget nih Hinata dari tadi."

"Ya."

"Eh tidak tidak beli eskrim dulu saja. Aku mau eskrim coklat pake toping nanas diatasnya terus yang besar." Hinata terus saja nyerocos.

"Terserah."

"Aku juga ma."

"Eh stop. Kamu tunggu sini bentar ya nii san bakal balik kok. Sebentar aja." Pinta Neji tiba tiba karena tak sengaja melihat pacarnya lewat.

"Eh Neji nii mau ninggalin Hinata. Kalau Hinata tersesat gimana terus kalau ada penculik yang mau nyulik Hinata, terus ka"

"Sebentar saja Hime."

"Terserah." Jawab Hinata ketus.

"Aku janji gak bakal lama." Ucap Neji sambil mengacak pelan surai indigo adiknya. Dan langsung melenggang pergi.

2 jam kemudian.

"Hahhh sebentar apanya ini udah dua jam. Ya ampun Neji nii mana sih. Mending juga tadi sekolah aja."

Karena gak sabar Hinata memutuskan untuk mencari sambil terus mencoba menghubungi kakaknya lewat ponsel canggih keluaran terbaru berwarna ungu, hadiah ulang tahunnya dari papa Hiasi. Karena terus ngelihat ponselnya dan tak memperhatikan jalan al hasil pun.

Brakkkk

"Ittai..."  rengek Hinata karena pantatnya sukses mencium lantai.

Hinata langsung berdiri dan hendak memaki si pelaku.

Belum sempat ia keluarkan sumpah serapahnya. Pelaku yang bergender lelaki itu sudah membuka suara.

"Jalan pake mata." Ucap lelaki misterius itu.

"Ha pake mata? Jalan itu pake kaki. Lagian kamu yang nabrak malah nyalahin aku. Dasar Baka." Hinata pun tak mau kalah. Gini gini kan Hinata pernah dapet juara Debat se konoha.

"Brisik." Tanpa menunggu babibu lagi. Pria itu langsung melenggang pergi.

"Baka baka bakaaaa." Teriak Hinata yang otomatis masih bisa didengar si pria.

Pria itu nampaknya terlihat buru buru sehingga tak meladeni ingin Hinata.

"Hinata kamu ngapain disitu. Kan nii san suruh tunggu disana." Ucap Neji yang baru nongol batang hidungnya.

"Tau ah gelap. Hinata mau pulang." Jawab ketus Hinata.

"Katanya mau beli eskrim."

"Kalo aku bilang pulang ya pulang."

Karena masih sayang nyawa Neji memutuskan menuruti sang adik yang dalam keadaan bad mood.

"Ya udah ayo." Ucap Neji bergidik ngeri melihat perubahan muka Hinata.

My Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang