Chapter 9 Mine

3.3K 289 10
                                    

Hinata tak habis pikir dengan pantat ayam terlaknat yang mencuri ciuman pertamanya. Gaara saja tak pernah melakukan itu. Siapa dia beraninya mencium Hinata. Hinata bersumpah ia tak akan dengan mudah memaafkan Sasuke.

"Tch kau masih marah?" Tanya sasuke smabil mendecih. Saat ini mereka berada di UKS karena Hinata yang pingsan.

"Kau menodai kesucianku." Ucap Hinata ketus.

"Kau sangat berlebihan. Aku hanya mencium mu bodoh."

"Kau bilang hanya? Kekasihku saja tak pernah melakukan itu." Teriak Hinata.

"Kekasih yang mana? Setan merah yang membuangmu itu?" Pancing Sasuke. Dan author bingung sejak kapan sasuke berbicara sebanyak ini

"Jaga bicaramu!" Tentu Hinata tau siapa setan merah yang dimaksud Sasuke. Siapa lagi kalo bukan Gaara.

"Aku benar."

"Dari mana kau tau tentang hidupku." Tanya Hinata yang masih emosi.

"Kau sekarang milikku Hyuuga."

Hinata hanya cengo saat Sasuke meninggalkannya. Miliknya katanya ia pikir Hinata barang apa. Tidak Hinata ada milik ia sendiri. Ia tak akan jatuh dari pesona lelaki untuk kedua kalinya. Cukup Setan merah sialan yang membuatnya kacau. Dan sejak kapan Hinata mulai meniru Sasuke memanggil Gaara dengan sebutan setan merah.

.

Hinata mengumpat sedari tiada sungguh bangs*t sahabatnya yang meninggalkan Hinata sendiri. Naruto kencan dengan sakura. Sedangkan mobil Hinata dipakai Ino dan Sai. Cukup sudah hari yang sempurna untuk princess kita ini.

Sebuah motor sport menghampirinya ya dari potongan rambutnya adalah pantat ayam.

"Hei Hyuuga naiklah." Ucap si driver.

"Ha apa? Kau memanggil ayahku?"

"Kau siapa lagi. Sekarang kau milikku jadi kau harus selalu pulang bersamaku."

Hinata malah mengabaikannya dan berjalan menjauhinya. Tidak ada pilihan lain ia akan menaiki taksi.

Namun saat ia berjalan kakinya seperti tidak menapak pada tanah. Dan benar saja sepasang lengan kokoh telah berada di pinggangnya dan bokongnya dengan mulus mendarat di jok motor sport milik prince pantat ayam.

"Apa yang kau lakukan." Teriak hinata sambil melotot.

"Pegangan jika tak ingin jatuh." Perintah Sasuke seperti bos.

"Jangan harap."

"Terserah kau saja." Ucap Sasuke acuh.

Tanpa babibu Sasuke langsung me nge gas motornya dengan kecepatan diatas rata yang membuat Hinata reflek memeluk Sasuke dari belakang.

"Kyaaaa bodoh apa yang kau lakukan." Suara hinata hanya seperti cicitan karena kabur terbawa angin.

Sungguh Hinata lebih memilih menaiki roller coster dari pada membonceng pria psikopat di depannya ini.

Hinata yang ketakutan hanya mengeratkan pelukannya serta membenamkan kepalanya di punggung Sasuke sambil menutup matanya erat.

"Menikmatinya Hyuuga?" Ucap Sasukd sambil menyeringai.

"Eh." Hinata mengerjapkan matanya berkali kali.

"Hn sudah sampai. Turunlah punggungku sakit."

"Siapa suruh mamaksaku bonceng."
Ucap Hinata ketus.

Hinata pun memasuki apartemennya dan Sasuke mengikutinya.

"Apa yang kau lakukan."

"Tentu saja masuk."

My Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang