Uchiha Sasuke tak hanya benar benar pergi dari hidupku, ia seperti ditelan bumi. Saat pembelajaran berlangsung ia tak nampak dimanapun. Aku mengunjungi apartementnya namun nihil. Aku merasa seperti ada sesuatu yang hilang dari diriku. Bodoh memang aku yang tak akan jatuh oleh mahluk yang bernama pria sekarang malah kuulangi kebodohan itu lagi.
3 hari aku seperti orang kebingungan karena mencarinya. What the fuck ia seperti anak kecil yang cemburu dan sekarang marah dengan menghilang. Bagaimana aku bisa menjelaskan sedangkan dia sendiri seolah menutup kupingnya. Aku besumpah saat bertemu dengannya akan kupukul ia sekeras mungkin karena membuat seorang Hyuuga Hinata merasakan perasaan aneh seperti ini.
###
Berakhirlah mereka disini yaitu Hinata, Sakura dan ino. Serta jangan lupakan dua orang sandra dengan tangan terikat dan mulut di lakban.
"Katakan dimana Uchiha Sasuke berada." Desis Hinata marah kepada siapa lagi kalo bukan kedua sobat dari buronan Uchiha Sasuke.
Mereka tak menjawab membuat Hinata mencengkram leher keduanya.
"Emm Hina Chan." Sela Ino
"DIAM INO kalian tak lihat aku sedang mengintrogasi!" Hinata menaikkan suaranya.
"Dimana sasuke berada cepat katakannnn!" Hinata memperarat cengkramannya membuat kedua sandra memlototkan matanya dengan muka merah padam.
Sakura dan Ino melihat sang kekasih di siksa merasa pun tak tega.
"Hinata bodoh bagaimana mereka bisa bicara jika kau menutup mulut mereka dengan lakban!" Teriak Sakura tepat ditelinga Hinata.
"Eh benar juga, kenapa kalian tidak bilang dari tadi hehehe." Hilang sudah muka garang Hinata dan berganti wajah innocent.
"Perempuan ini gila." Desis mereka semua.
Hinata pun dengan tergesa membuka lakban mereka berdua dengan kasar.
"Kyaaaaaa" teriak Sai dan Naruto.
Sementara Ino dan Sakura sudah berdoa dalam diam "lindungi mereka tuhan."
"Emm Sai kun Naruto kun apa kalian tahu diamana Sasuke ku berada?" Tanya Hinata halus dengan wajah se imut mungkin.
Sasuke ku? Sejak kapan sasuke itu milik Hinata. Helooo Sasuke itu milik emak sama bapaknya wkw.
"Bwahahaaahhh" tawa mereka meledak seketika.
Tapi tiba tiba Hinata sudah meninju perut Naruto karena ialah yang tertawa paling kencang dan otomatis membuat suasana kembali senyap.
"Sebenarnya aku tidak ingin berbuat kasar hehehe. Tapi kalian malah menertawakanku hiks." Hinata yanga awalnya tertawa malah menangis diakhir ucapannya.
Dan keluarlah jurus puppy eyes nya.
"Ku mohon bertitahu aku.".
Setelah perjalanan cukup lama akhirnya Hinata sampai disebuah hotel dengan lambang kipas yang sepertinya milik keluarga Uchiha.
"Apa benar Sasuke ada disini. Awas saja jika sai dan naruto berani membohongiku kubunuh mereka." Hinata bermonolog ria.
Ia memarkirkan mobilnya dan menuju kamar yang diketahui ada Sasuke didalamnya.
Ia mendadak gemetar. Bagaimana jika Sasuke tak memaafkannya, bagaiman jika sasuke benar benar akan pergi meninggalkannya seperti Gaara. Bagaiman jika hati Hinata benar benar akan patah lagi.
Memikirkan semua kemungkinan itu membuat dada Hinata sesak. Matanya memanas ingin menangis. Tidak ia tidak boleh lemah. yang harus ia lakukan adalah meyakinkan Sasuke dan jujur dengan perasaannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Life
Fanfic[complited] 🏆#1 Sasukehinata (13-3-18) Apa itu kesempurnaan? BACA SAJA DAN RASAKAN SENSASINYA !!