sepasang lengan menarik Hinata membawanya kedalam pelukan. Tidak itu bukan Sasuke.
"Hime aku merindukanmu sangat."
Deg Hinata kaget dan mematung didekapan pria yang ia coba untuk lupakan.
.
Sasuke dengan paksa menarik Hinata dari pelukan Gaara.
"Jangan ganggu kekasihku Sabaku."
"Cih Uchiha." Gaara memandang remeh Sasuke.
Hinata yang bingung kanapa keduanya saling kenal hanya bisa diam.
"Hime ayo ikut aku kita pulang." Gaara hendak menarik Hinata namun tangannya ditepis kasar oleh sang empunya.
"Sasuke ayo kita pulang." Hinata kini memeluk Sasuke erat.
"Hime dengarkan aku dulu. Aku menyesal kumohon kembalilah." Bujuk Gaara menghalangi jalan Sasuke dan Hinata.
"KAU PIKIR AKU BARANG. BISA KAU BUANG DAN KAU PUNGUT SESUKA HATIMU HAH?" Hinata berteriak tepat diwajah Gaara.
Sasuke hendak maju mungkin untuk menghajar Gaara namun ditahan Hinata.
"Gomen aku sungguh menyesal." Gaara terlihat sangat sedih.
"Aku tak butuh maafmu Sabaku. Aku sangat mencintaimu hingga rasa itu kini benar benar menjadi benci. Aku muak denganmu."
Sasuke menyeringai dan segera ia merangkul Hinata membawanya masuk ke mobil.
Sementara Gaara menatap kepergian mereka dengan pandangan yang sulit diartikan.
Disepanjang perjalanan tak ada suara diantara keduanya. Setelah puas menangis tersedu sedu Hinata pun seperti biasa akan tertidur.
Sasuke mengutuk setan merah yang telah menghancurkan kencannya dengan pujaan hati.
Sasuke menggendong Hinata hati hati agar tak membangunkan tidurnya.
Sasuke sedikit kesusahan saat memencet pin apartemen Hinata. Namun bukan seorang Uchiha jika tak punya banyak cara.
Sasuke meletakkan tubuh mungil Hinata dengan pelan seolah Hinata adalah barang ringkih yang bisa rapuh kapan saja.
Setelah menyelimuti Hinata Sasuke mengecup kening Hinata sekilas dan hendak pergi.
"Jangan pergi." Tangan Sasuke ditahan Hinata. sepertinya ia ngelindur karena posisinya masih memejamkan mata.
Sasuke pun memutuskan untuk menemani Hinata sampai sahabat Hinata datang. Ia ikut membaringkan diri disamping Hinata memberinya pelukan hangat. Dan entah sejak kapan Hinata sudah nyaman dan malah membalas pelukan Sasuke.
Sasuke berkali kali menciumi kening, mata, pipi dan hidung hingga matanya teralih pada bibir mungil Hinata yang seolah menjadi candu untuknya. Ia mengecup pelan bibir itu lama.
Sasuke samakin mengeratkan pelukannya dengan Hinata dan menyusul Hinata menuju mimpinya.
Ino dan Sakura kembali ke appartemen Hinata saat mereka memasuki kamar, Ino langsung hendak berteriak namun mulutnya langsung dibekap Sakura.
"Mereka sedang apa?" Tanya Ino dengan muka merah padam.
"Diamlah pig. Kurasa seharuanya kita menginap lagi tadi di appartemen Naruto." Jawab Sakura dengan berbisik.
"Ayo kita lebih baik kita tidur di kamar sebelah." Sakura menggeret Ino.
"Sasuke dan Hinata sejak kapan mereka sedekat ini?" Tanya Ino tak percaya.
"Bukankah itu baik, sepertinya Sasuke mencintai Hinata. Aku tak ingin Hinata larut dalam lukanya karena Gaara." Jawab Sakura sedih
Ino hanyu manggut manggut mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Life
Fanfiction[complited] 🏆#1 Sasukehinata (13-3-18) Apa itu kesempurnaan? BACA SAJA DAN RASAKAN SENSASINYA !!