Chapter 5 Konoha Internasional High School

3.5K 305 36
                                    

Hinata pov

Orang orang selalu berpikir hidupku sepurna. Ditatap dengan tatapan iri dan kagum sudah tak luput dari hidupku. Mereka hanya tau tapi tidak halnya dengan mengerti. Ibuku meninggal saat melahirkan adikku Hanabi dan beberapa saat kemudian Hanabi juga pergi menyusul ibuku.

Sebelumnya keluarga kami baik baik saja dan hanya terisi kebahagiaan setiap harinya. Sejak insiden itu Tousan dan Niisan seolah menyibukkan dirinya dan mengabaikanku.

Jika boleh memilih lebih baik aku hidup dikalangan biasa asal bahagia. Apanya yang sempurna dari kehidupanku saat ini.

Flashback

Setelah Gaara mengakhiri hubungan sepihaknya, Shion bertepuk tangan dari belakang dan menunjukkan wajah prihatin yang dibuat buat.

"Sebenarnya apa tujuanmu? Apa hanya karena kau mencintai Gaara kau melakukan semua ini?" Tanya Hinata datar.

"Tujuanku? Kau bertanya apa tujuanku? Tentu saja untuk menghancurkanmu. Aku benci segalanya tentang mu. Kesempurnaanmu. Kau tau aku telah mengenal Gaara lebih dari yang kau tau. Namun apa? dia tak pernah menolehku. Dia terus saja mengejarmu." Jelas Shion panjang lebar dengan berkilat marah.

"Cih bodoh. Aku tak mengerti apa yang kau bicarakan" Umpat Hinata

"Pergilah kau neraka. Dan sekarang siapa yang menang ha? Aku jadi teringat ucapan mu dulu Hyuuga Hinata tak pernah kalah. Cih bermimpilah kau. Sekarang Gaara milikku." Ucap Shion dengan bangganya.

"Ambil saja Gaara mu itu. Seperti Gaara mau denganmu saja." Ucap Hinata lalu memasuki mobilnya.

"Kita lihat saja nanti." Ucap Shion sambil terkekeh.

Flash back off

Hinata tengah bersiap siap untuk kesekolah barunya setelah memasak sarapan untuknya sendiri. Walaupun ia terlihat manja namun untuk urusan memasak adalah titisan dari kaasan nya.

Baju putih pendek dengan rok kotak kotak diatas lutut ditambah blazer hitam diatasnya terlihat manis ditubuhnya.

Rambutnya ia biakan tergerai dengan poni ratanya tanpa hiasan apapun.

Hinata menjalankan ferari merahnya. Udara di Konoha cukup sejuk dibanding Suna yang selalu panas. Mungin ia akan betah pikirnya.

Sampailah ia di gerbang yang bertuliskan Konoha Internasional High School. Ia jadi teringat bahwa sekolah ini adalah musuh bebuyutan sekolah lamanya.

Ia memakirkan ferarinya dan bergegas turun.

Semua orang menatapnya asing. Tak sedikit pula berdecak kagum melihat kecantikan Hinata.

Hinata yang ditatap seperti itu hanya menampilkan wajah datarnya. Toh memang dimanapun ia berada selalu ia lah princess yang menjadi pusat perhatian.

Ia teringat dengan Gaara. Biasanya saat ia menuruni mobilnya akan langsung disambut oleh panda merahnya. Ia tak habis pikir bukankah Gaara telah berjanji bahwa ia tak akan meninggalkannya. Memang benar lelaki itu selalu berjanji tidak halnya menepati.

Tinnnnnnnnnnn

Hingga suara klakson menyadarkan ia dari lamunannya.

Hinata pun berjengit kaget dan menatap tajam pelaku yang baru membuka kaca mobilnya.

Hal yang pertama ia lihat adalah pria bermata kelam dengan rambut pantat ayam. Tunggu sepertinya ia pernah melihat orang itu.

"Hei cepat menyingkir, kau ingin mati." Umpat pengemudi tersebut sambil sedikit mencondongkan wajahnya keluar.

My Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang