Telenovela???

94 13 3
                                    

Aku sendiri sedikit bingung dengan apa yang dikata'kan oleh si guru matematika itu. "Permisi selamat pagi", dari kejauhan terlihat seorang perempuan dan anak laki-laki. Segera pak Samsul menghampiri mereka berdua.

Mereka bertiga kelihatan sedang membicara'kan sesuatu, tapi entah apa yang mereka omong'kan, sampai aku dan Jordhi tidak bisa mendengarnya. Tidak lama kemudian, anak laki-laki itu masuk, dan dia sedikit membawa hawa-hawa tidak mengenak'kan.

"Anak-anak, ini adalah teman baru kalian!", ayo perkenal'kan namamu!. Pria itu diam sejenak, dan menatap tajam mata pak Samsul. Seakan-akan dia ingin memakannya sekarang juga. Perkenal'kan, nama gue adalah "Stevan Putra Sakti". Suara yang terlontar dari mulutnya ingin mengisyarat'kan bahwa dirinya sangat berperilaku dingin.

"Ihiiiiiii.... gaul amat namanya?", kata-kata Andre membuat si anak baru itu sedikit jengkel terhadap dirinya. Dia langsung melihat ke arah si ketua kelas itu. Begitu juga dengan si Andre, dia tahu kalau si anak baru itu menatapnya dengan tajam.

Jadi, intinya mereka berdua saling tatap-tatapan seperti layaknya film telenovela yang sedang jatuh cinta. "Sudah Ndre jangan di balas tatapannya itu, entar kamu jatuh cinta lagi!". Ujar Rani. Cieeeeeeeeee... Andre akhirnya kamu punya pasangan juga ya, setelah sekian lama kami menunggu kamu di terima cewek, eh malah kepincut sama cowok.

***

Haahahaaahhaaaa.... , suara ketawa mereka yang sangat bahagia menertawa'kan si cowok yang tingginya 165 cm itu. "Ishhhh... amit-amit, aku punya pasangan cowok". Kata Andre, sambil mengetuk'kan tangan ke mejanya sendiri.

"Sudah henti'kan!", tiba-tiba pak Samsul menghenti'kan canda tawa kami. Sekarang bapak harap kalian bisa berteman baik sama dia, bisa tidak?, bisa pak...!. Serentak kami satu kelas menjawabnya."Ya, sudah kamu lebih baik duduk di belakang sana saja!."

Tap... tap... tap... , bunyi langkah sepatunya seolah membuat ku penasaran akan dirinya. Suara hembusan angin yang aku rasa'kan melalui kulit ku, akan membawa ku ke mana dia berada sekarang. Ternyata dia duduk di belakang ku. Segera aku melihatnya ke belakang, kulitnya yang sedikit putih, dan alisnya yang begitu tebal berwarna hitam, serta bola mata yang hitam bersih.

Membuat diri ku terkagum-kagum akan dirinya. Entah apa yang aku pikir'kan terhadap dirinya, tiba-tiba dia memandang wajah ku dengan memasang ekspresi yang tidak enak di lihat. Lantas aku langsung memaling'kan wajah ku.

"Kamu kenapa Can?", tanya Jordhi. Ti...dak.. tidak apa-apa. Huuuhhhh, Untung saja jordhi tidak melihatnya. Kalau tidak aku malu banget. Gumam ku dalam hati. Baiklah anak-anak, karena sebentar lagi bel istirahat berbunyi, bapak tinggal dulu!.

"Selamat pagi"

"Pagi pak!".

Yuhuuuuuuu, akhirnya istirahat juga. Gerutu Andre

***

SEBENARNYA... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang