14

37 9 0
                                    


"Udahlah jujur aja!, gue tahu lo itu di suruh sama Susan'kan?" Jelas Sakti.

"Aduh, gimana nih?" Batin Rani gelisah.

"Gue tahu, lo itu mau mata-matain gue'kan!?"

"A...aku-aku"

Sakti mendekat'kan mukanya di depan muka Rani. Dia langsung melihat merahnya pipi Rani. Seketika Rani terkejut dan  langsung membulat'kan matanya. Jantung Rani berdetak dengan sangat kencang. Kerena melihat muka Sakti yang sangat tampan dengan sepasang alis yang sangat tebal.

Dia langsung membuang mukanya, karena malu di lihat oleh Sakti. Tapi Sakti terus saja melihat wajahnya yang berwarna merah.

"Aduh ni anak pakai lihat muka aku segala. Malah jantung aku dag-dig-dug. Di tambah lagi, dia ganteng banget. kaya Jefri Nichole." Batin Rani memujinya.

"K...kamu ngapain lihat aku kaya gitu?" Tanya Rani

"Habisnya kamu cantik" Gombal Sakti.

Rani yang mendengar'kan perkataannya barusan langsung salah tingkah. Dan jantungnya serasa mau copot ketika Sakti bilang kalau dia itu cantik. Padahal Rani tahu kalau itu hanyalah gombal saja. Tapi tetap saja dia tidak menghiraukannya.

"K...kamu bisa aja"

"Memang benar kok kalau kamu itu cantik!"

"K...kalau gitu, aku keluar dulu ya!?"

Sakti tidak menjawab pertanyaan Rani dia hanya mengangguk saja. Dengan sigap Rani langsung keluar dari kelas.

Dia menghampiri Sukican dan Jordhi yang ada di balik pintu kelas.

"Eh, Rani dapat sesuatu gak tentang dia?" Tanya ku

"Iya, dapat apaan kamu?"

"Aku, dapat sesuatu!" Jawab Rani sambil senyum-senyum.

"Apa?"  Tanya ku.

"Aku dapat....". Rani terus saja mengulur perkataannya agar kedua sahabatnya itu penasaran akan apa yang dia dapat dari Sakti.

"Dapat apaan?" Desak Jordhi.

"Aku dapat, kalau dia tadi sudah bilang kalau aku cantik." Rani menjawab pertanyaan Jordhi dengan senyum-senyum sendiri, kaya orang gila.

"Apa!. Kamu di bilang cantik sama dia?" jawab ku kaget. Karena tidak percaya apa yang Rani katakan barusan.

"Kok bisa kamu di bilang cantik sama dia?"

"Bisa dong"

"Malah pakek senyum-senyum segala lagi"

"bilang saja kalau kamu cemburu?"

"Hah, aku yang cemburu sama kamu?!"

"Iya, secara'kan muka aku cantiknya kaya Selena Gomez"

"Hah, kaya Selena Gomez?" Jordhi langsung mengernyit'kan keningnya.

"Aduh malah pada berantam!" Gumam ku.

Rani masih saja kegirangan karena perkataan Sakti. Padahal itu cuma gombalannya saja.

"Kalau Rani gak dapat apa-apa, itu tandanya misi kita gagal!" Ucap ku.

"Iya, misi pertama kita gagal!"

"Eh, tapi aku heran dia tahu dari mana ya kalau aku mau cari tahu tentang dia?" Tanya Rani.

"Nah, baru aku mau tanya sama kamu"

"Iya,ya padahal'kan kita rencanain ini semua di dekat mading. Masa dia bisa dengar sampai mading?"

"Berarti kalau kaya gitu, panjang amat dong telinganya?!" Sahut Rani.

SEBENARNYA... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang