"Bunny! Lihat-lihat! Aku menemukan satu yang mirip sekali denganmu!" teriak anak lelaki yang sudah menggendong dua ekor kelinci di tangannya. Anak yang dipanggil Bunny itu mengambil keranjang miliknya dan berlari menghampiri anak lelaki itu.
"Wuaa kelincinya lucu sekali!" ucap anak perempuan yang sudah berada dihadapan anak lelaki itu. Ia pun menyodorkan keranjang yang ia bawa, dan anak lelaki itu memasukkan mereka ke dalam keranjang.
"Mirip denganmu kan?" tanya anak lelaki itu tersenyum lebar.
"Tidak ukook! yang ini mirip denganmu." protes anak perempuan itu sambil menunjuk kelinci satu lagi.
"Iya, iya gembul ini mirip denganku. Berhenti memanggilku Ukook, namaku Jungkook. Kelinci itu terlihat lebih besar dari yang satunya." ucap anak lelaki yang dipanggil ukook itu. Anak perempuan itu mengangguk-ngangguk setuju.
"Ayo kita bawa ke appa dan eomma!" ucap Anak perempuan yang dipanggil gembul. Mereka mengangguk dan berlari untuk mencari orang tua mereka.
"Yang terakhir sampai harus traktir makan!" teriak Jungkook lalu berlari meninggalkan anak perempuan itu. Kelabakan dan terkejut dengan cepat anak gadis itu berlari menyusul Jungkook dengan kencang. Anak perempuan itu berhasil mendahului Jungkook. Tanpa gadis kecil sadari kemalangan sedang berada dihadapannya. Jungkook yang melihat papan pemberitahuan itu segera menghentikan larinya dan membaca apa kata-kata di dalam papan itu. Setelah mengerti maksud tulisan itu, kini Jungkook panik dan segera berlari kencang demi menyelamatkan sahabatnya.
"Eunha! Ayo kembali!" teriak Jungkook. Gadis kecil bernama Eunha itu malah tertawa. Ia melihat ke arah Jungkook, menjulurkan lidahnya, dan kembali berlari. Jungkook semakin panik. Eunha menghentikan larinya. Jungkook merasa lega.
"Syukurlah kau menghentikan larim-"
"Ukook! Jangan kesini!" teriak Eunha panik. Jungkook kebingungan melihat sahabatnya yang terlihat panik.
"Kenapa?" tanya Jungkook bingung.
"Ukook, tolong bilang appa dan eommaku. Aku minta maaf bila aku ada salah." ucap Eunha tersenyum manis.
Jungkook terkejut mendengar pernyataan Eunha. Apa yang dipikirkan sahabatnya itu. Mereka masih berumur 5 tahun dan hidup mereka masih panjang. Mereka harus lulus sekolah, kuliah, bekerja, dan menikah. Itu cita-cita Eunha dan juga dirinya. Bahkan mereka berjanji akan menikah suatu hari. Ia menundukkan kepalanya, lalu ia sadar bahwa Eunha berada di tumpukan tanah yang kapan saja bisa jatuh ke dalam jurang itu. Jungkook harus menyelamatkannya. Harus!
"Eunha! jalan pelan-pelan kesini." teriak Jungkook mencoba menenangkan Eunha.
"Tidak! Aku takut Ukook!" ucap Eunha pelan namun cukup terdengar di telinga Jungkook.
"Tidak apa-apa! Lihat aku, tatap wajahku dan berjalan kesini. Ingat kau membawa kelinci-kelinci itu juga, Bunny." ucap Jungkook menjulurkan kedua tangannya. Membujuk Eunha agar mau berjalan.
Dengan hati-hati Eunha berjalan suara retakan tanah terdengar jelas ditelinga mereka. Eunha ketakutan, kakinya gemetaran. Ia memeluk erat keranjang itu. Jungkook memperhatikan Eunha yang ketakutan, ia sendiri sama takutnya dengan Eunha. Ia takut ahjumma dan ahjushi marah padanya karena tidak dapat menjaga anaknya dengan baik.
"Bagus, Bunnyku. Ayo lanjutkan pelan-pelan." ucap Jungkook menyemangati.
Eunha sudah hampir sampai, namun pijakan itu sudah tidak terlalu kokoh. Alhasil tanahnya pun mulai ambruk. Eunha hampir jatuh bersama tanah-tanah yang tadi ia pijak jika tidak Jungkook tarik. Kini Eunha berada di dalam dekapan Jungkook.
"U-Ukook...." ucap Eunha parau lalu ia menangis keras. Jungkook mengusap kepalanya lembut.
"Kau aman Bunny, kau aman seka-."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories of us [Eunkook]
FanfictionEunha dan Jungkook adalah sepasang sahabat yang tak terpisahkan, sampai pada suatu hari ketika mereka sedang bermain di bukit sebuah kecelakaan yang membuat Jungkook mengalami koma. Eunha pun menjadi kalut dan tidak mau membaur dengan dunia. Sampai...