5

1.3K 178 10
                                    

Apakah kau akan kembali pada masa lalumu? atau kau akan tetap berada disampingku?

-

-

-

-

-

-

Eunha sedang berada di kafe bersama Sowon, Yerin dan Yuju. Karena Jaehyun ada di rumah, ia kini dapat bebas berkumpul bersama sahabat-sahabatnya ini. Walaupun mereka selalu bertemu di sekolah. Eunha menyesap coklat panas miliknya dan melihat keluar jendela.

"Aku menunggu temanku. Bisakah kau pergi keluar? Maksudku, kau bermain bersama Sowon noona dan yang lainnya? Ku mohon?" pinta Jaehyun dengan memelas.

Eunha yang sedang menonton drama kesukaannya langsung menolak mentah-mentah. "Tidak, aku tidak mau. Memangnya kenapa dengan temanmu itu?" tanya Eunha.

"Dia orangnya pemalu, bisa-bisa dia kembali ke Busan kalau kau disini." ucap Jaehyun. "Kumohon yaa? Demi sepupumu yang tampan ini?" 

Eunha menggeleng dengan keras. Enak saja dia mengusir Eunha dari zona nyamannya ini. Jaehyun pun menghela napas. Terlihat ia sedang berpikir bagaimana caranya membuat Eunha pergi. Eunha mengabaikan Jaehyun dan kembali fokus pada dramanya. 

"Aku akan memberikanmu uang jadi kau bisa beli apapun yang kamu." ucap Jaehyun.

Eunha menjeda tayangan dramanya lalu menatap Jaehyun dengan berbinar. "Apapun?" tanya Eunha bersemangat.

"Ya, apapun. 100.000 won cukup kan?" tanya Jaehyun yang sudah mengeluarkan 10 lembar uang 10.000 won. Eunha segera mengambil uang itu dan mencium pipi Jaehyun.

"Kau memang sepupuku yang baik!" ucap Eunha senang lalu segera pergi kekamar untuk mengganti bajunya. 

Eunha merasa menyesal karena telah menerima uang Jaehyun. Karena saat ini ia benar-benar merasa bosan. Sangat amat bosan. Walaupun sudah ada Sowon, Yerin, dan Yuju disana. Eunha terlalu malas berbicara sampai-sampai ia tidak sadar bahwa di luar jendela besar itu ada Park Jimin sedang tersenyum menatapnya.

"Eunha-ya! Itu pacarmu." ucap Yerin sedikit teriak. 

Eunha tersadar dari lamunannya dan kini ia terkejut melihat Jimin yang ada di luar jendela. "Ya! Park Jimin!" teriak Eunha kaget.

Jimin tertawa dan mengisyaratkan Eunha untuk keluar dari sana. Eunha berpamitan pada teman-temannya dan segera keluar dari kafe tersebut. Dengan cepat ia menghampiri Jimin dan memukul lengan kekar lelaki itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Eunha mendengus kesal. 

Jimin tertawa dan memeluk Eunha. Wajah Eunha memerah karena lagi-lagi Jimin melakukan hal tak tertuga di depan umum. Ini sudah kesekian kalinya Eunha diperlakukan seperti ini, tetapi tanggapannya selalu sama. Ia akan kaget dan wajahnya akan memerah seperti tomat. 

"Aku merindukanmu. Tadi aku ke rumahmu, dan sepupumu disana. Aku bertanya kau kemana. Dia jawab kau disini." ucap Jimin melepas pelukannya dan menangkup kedua pipi chubby Eunha.

Eunha tersenyum dan melepaskan tangkupan Jimin. Ia menggenggam tangan Jimin. "Tepat waktu! aku bosan oppa. Aku ingin jalan-jalan." keluh Eunha.

Jimin tersenyum dan merangkul Eunha dengan gemas. "Ayo ke rumahku?" goda Jimin. Satu pukulan berhasil mendarat di lengan Jimin. Tidak keras, namun sedikit menyakitkan. Jimin melenguh pelan dan mengusap lengannya.

"Kau tau pukulanmu itu menyakitkan?" protes Jimin membawa Eunha ke dalam mobilnya. 

Eunha hanya tertawa dan pasrah dibawa oleh Jimin. Jimin membukakan pintu mobilnya dan Eunha segera masuk. Jimin pun berlari kecil dan masuk ke dalam kursi kemudi. Eunha mencium aroma yang berbeda dari mobil Jimin. 

Memories of us [Eunkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang