13

992 132 26
                                    

----------Sudah pukul 2 pagi dan Jimin masih membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sudah pukul 2 pagi dan Jimin masih membuka matanya. Ia benar-benar merasa khawatir dengan Eunha. Ia juga merasa hancur karena orang yang ia cintai sedang terbaring di rumah sakit.

Jimin tau bahwa dirinya sedang sakit dan butuh istirahat. Namun, ia bahkan tidak bisa tidur. Lelaki itu terus memandangi foto Eunha yang dikirim gadis itu tadi sore.

Ia merasa bersalah, seharusnya ia tidak menyalahkan Jungkook dan Yuju. Mungkin kebetulan Eunha ingin mengikuti mereka? Jimin menghela napas.

Ia pun pergi ke kamar mandi, menidurkan tubuhnya di bathtub, dan menyalakan keran air. Ia menengadahkan kepala ke atas. Memikirkan Eunha yang sedang terbaring.

"Astaga sayangku, kenapa jadi seperti ini." Gumam Jimin.

Jujur, hatinya sangat hancur melihat Eunha yang terbaring dengan beberapa perban dan gips. Eunha itu orang yang berarti di hidup Jimin. Ia juga orang yang paling Jimin sayang.

 Ia juga orang yang paling Jimin sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Jimin kini sudah basah kuyup. Ia pun mulai menangis, merasa marah pada dirinya sendiri. Ia merasa tidak dapat melindungi Eunha. Ia merasa tidak berguna saat ini.

"Kenapa aku harus sakit? Aku tidak bisa menjaganya. Aku bodoh, aku lemah, aku memang bodoh." Teriak Jimin frustasi.

"Eunha-ya, maafkan aku tidak bisa menjagamu dengan baik. Maafkan aku karena aku lemah, tolong maafkan aku. Aku sayang kau. Eunha-ya...." isak Jimin menangis dengan keras.

Ia tidak membutuhkan siapapun. Ia hanya butuh Eunha yang tiba-tiba datang dan memeluknya erat. Mengatakan bahwa ia khawatir dan rindu pada Jimin. Menatap Jimin dengan mata bulatnya dengan tampang polosnya yang membuat Jimin gemas.

Ia merindukan sosok Jung Eunha, gadis yang telah mencuri hatinya selama ini. Perjuangan yang Jimin lakukan agar Eunha mau menerimanya. Jimin tidak pernah main-main dengan ucapannya sendiri. Jimin adalah orang yang bertanggung jawab atas ucapannya itu.

Jimin keluar dari bathtub dan menjatuhkan tubuhnya di lantai. Ia memeluk tubuhnya sendiri, tatapannya kosong. Air yang mengisi bathtub terus mengalir lumayan deras. Tubuhnya gemetaran dan bibirnya sudsh berwarna biru karena kedinginan.

Memories of us [Eunkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang