12

1K 134 2
                                    

Jungkook sudah berada di rumah sakit. Sendirian, tanpa seorang pun. Air mata masih mengalir deras membasahi pipinya. Tangan dan seragamnya masih penuh dengan darah Eunha yang mengering.

"Tuhan, kumohon selamatkan dia. Kalau perlu tukar saja aku dengan dia." Gumam Jungkook.

Ia menghela napas frustasi. Mengacak rambutnya kasar. Merasa bersalah tanpa alasan. "Jungkook!" Panggil suara familiar.

Jungkook kini melihat Jaehyun, Yuju, dan keluarga Eunha datang dengan wajah mereka yang panik. Terlihat mata ibu Eunha yang berkantung sehabis menangis.

"Bagaimana keadaan Eunha?" Tanya Jaehyun.

"Belum ada kabar, dokter masih sibuk menanganinya." Gumam Jungkook.

"Astaga kook, kau berlumuran darah. Pakailah jaket ini." Ucap Ji in memberikan sebuah sweater hitam untuk Jungkook pakai.

Jungkook hanya menerima dengan pasrah dan memakainya. "Lebih baik kau dan Jaehyun pulang saja. Mandi dan istirahatlah. Biar kami yang urus." Ucap Bong Seok -ayah dari Eunha- menepuk bahu Jungkook pelan.

Ketika Jungkook akan angkat bicara muncul sosok Jimin dengan wajah pucatnya sampai ke hadapan mereka. Ia mengatur napasnya sebentar, lalu mulai berbicara. "Dimana Eunha?" Tanya Jimin.

"Yo Jimin, kau kan sakit. Kenapa kau memaksa kemari?" Tanya Dae-in yang terkejut.

"Aku harus tau keadaan Eunha." Ucap Jimin tersenyum tipis ketika ia sadar bahwa ada Jungkook juga disana.

"Aigo, kau ini ceroboh sekali. Sudahlah kalian berempat pulang lah! Ini sudah malam." Ucap Dae in tak acuh.

"Tapi—"

"Tenang saja, Jim. Kalau Eunha sudah ada kabar dari dokter, aku akan menghubungimu." Ucap Dae in menepuk bahu Jimin.

"Kajja hyung, Ju, Kook." Ucap Jaehyun mengajak mereka untuk keluar dari rumah sakit.

Jimin menghela napas frustasi. Ia berpamitan pada keluarga Eunha, begitupun dengan Jungkook, Yuju, dan Jaehyun. Mereka pun keluar dari rumah sakit.

"Kenapa bisa begitu?" Tanya Jimin mencoba menahan amarahnya.

"Apa maksudmu?" Tanya Jaehyun bingung.

"Kenapa, Eunha bisa celaka?"

Semuanya terdiam. Jungkook menatap Jimin yang terlihat berkaca-kaca menahan air mata jatuh. Ia menundukkan kepalanya, menggigit bibirnya pelan dan menghela napas.

"Hyung, aku juga tid—"

"Maafkan aku." Kini Yuju terisak. Bahunya gemetaran dan ia menghapus air matanya sendiri dengan punggung tangannya.

"Apa maksudmu?" Tanya Jimin bingung.

"Yuju, kenapa kau minta maaf?" Kini Jaehyun mengeluarkan suaranya.

Yuju masih terisak, kini ia melihat Jungkook. "Sebenarnya, tadi Eunha mengikuti kita. Maafkan aku, aku hanya ingin melihat apakah Eunha tetap peduli padamu atau tidak."

"Kau juga sadarkan tadi? Ada yang mengi—"

Buugg!

Suara hantaman terdengar keras. Semua terjadi begitu saja. Sebuah pukulan berhasil mendarat pada wajah Jungkook. Jimin memukulnya cukup keras.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Memories of us [Eunkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang