Maybe I'm scared because you mean more to me than any other person. You are everything i think about, everything i need, everything i want.
-
-
-
-
-
-
-
Jungkook dan Jimin kini sedang berkumpul bersama teman-temannya yang lain. Suasana mencekam yang muncul membuat semua orang merasa tegang. Seokjin yang sudah lelah karena suasana yang tidak nyaman itu mencoba mencairkannya.
"Ya! Kalian berdua ada apa hah? Kenapa suasananya tidak nyaman sekali." protes Seokjin yang mulai membuka suara.
"Jimin Hyung."
"Jungkookie."
"Kau duluan."
"Kau duluan."
"Kau saja duluan."
"Kau saja duluan."
"Aigo, kenapa kalian bisa bersama-sama seperti itu." ucap Hoseok yang tertawa kecil.
Jimin melirik Jungkook acuh. "Kau duluan." ucapnya dingin. Jungkook menghela napas, memutuskan untuk mengatakan semuanya pada Jimin. Ia sudah sadar bahwa Jimin akan seperti ini.
"Baiklah hyung kalau begitu." ucap Jungkook tersenyum tipis. "Aku tidak akan basa-basi. Hyung, putuskan Eunha. Dia itu milikku."
Seokjin, Taehyung, Namjoon, dan Hoseok terkejut mendengar pernyataan juniornya itu. Jimin hanya memasang wajah datarnya. Bahkan kini ia menatap Jungkook dengan tajam. Dari cara berbicaranya, Jimin sudah tau bahwa ingatan Jungkook mengenai Eunha telah kembali. Jimin tersenyum miring.
"Kau pikir aku akan memberikan kelinci mungilku padamu?"
"Tentu saja tidak, hyung. Aku bahkan sudah menduga hal ini."
"Lalu, apa yang akan kau lakukan?"
"Merebutnya darimu. Aku berterima kasih banyak karena kau mau mengurus kelinci betinaku ini selama ini. Sayangnya tugasmu sudah selesai hyung. "
Jimin hanya menatap sinis Jungkook. Taehyung yang paham dengan kondisi seperti ini menghela napas. Baik Jungkook maupun Jimin tidak akan pernah melepaskan Eunha. Karena bagi mereka Eunha adalah orang yang terpenting dalam hidupnya.
"Ayolah kalian, jangan bertengkar hanya karena-" ucapan Namjoon terpotong karena melihat Eunha yang datang bersama Yerin dan Sowon.
Taehyung dan Seokjin yang melihat kekasihnya segera menghampiri mereka. Suasana yang tadinya mencekam pun kembali seperti semula. Dalam hati Namjoon bersyukur karena Eunha, Yerin dan Sowon datang. Tepat sekali pada waktunya. Kalau tidak, mungkin baku hantam akan terjadi.
"Jimin oppa. Kau kemana saja?" tanya Eunha yang kini sudah berada di hadapan Jimin dan Jungkook.
"Aku ada." jawab Jimin datar. Ia berdiri dari tempat duduknya. "Urus saja Kookiemu itu." Jimin pun melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu.
Eunha yang mendengar itu terkejut. Ia kini melihat ke arah Jungkook. Meminta izin untuk mengejar Jimin. Jungkook hanya mengangguk setuju. Eunha tersenyum, meletakkan kotak makan untuk Jungkook dan berlari mengejar Jimin sebelum Eunha kehilangan jejak.
"Kenapa kau membiarkan Eunha mengejar Jimin?" tanya Namjoon yang penasaran dengan Juniornya itu.
Jungkook tersenyum kecil. "Karena aku tidak ingin memaksa keinginan Eunha, aku tau dia ingin mengejar Jimin hyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories of us [Eunkook]
FanfictionEunha dan Jungkook adalah sepasang sahabat yang tak terpisahkan, sampai pada suatu hari ketika mereka sedang bermain di bukit sebuah kecelakaan yang membuat Jungkook mengalami koma. Eunha pun menjadi kalut dan tidak mau membaur dengan dunia. Sampai...