18

1.2K 134 9
                                    

Hari hari yang Jimin lalui cukup membuatnya menderita. Ia bahkan tidak dapat berkumpul dengan teman-temannya karena Yuju selalu datang ke rumahnya. Astaga ingin sekali ia kabur dari rumah.

"Aku harus bagaimana?" Gumam Jimin frustasi.

Ia tidak mungkin mengatakan ini semua pada Eunha. Apa ia harus mengatakannya pada seniornya? Sahabat-sahabatnya? Dia berharap Yuju tidak akan datang hari ini. Jimin benar-benar berharap.

Ponselnya berbunyi, menandakan sebuah pesan masuk. Jimin segera mengambil ponselnya diatas nakas dan melihat siapa pengirimnya. Lelaki itu tersenyum lega ketika melihat pesan itu dari Hoseok yang ingin datang ke rumahnya. Dengan cepat Jimin memutuskan untuk menghubungi Hoseom via telepon.

"Halo?" Sebuah suara yang berhasil membuat Jimin sedikit lega.

"Hyung, bantu aku!" Ucap Jimin terdengar panik.

"Kau kenapa?" Tanya Hoseok terdengar khawatir.

"Ah panjang ceritanya. Aku izin menginap sampai aku rasa kondisinya aman. Boleh tidak?" Tanya Jimin.

"Memangnya ada apa Jimin? Tidak biasanya kau seperti ini. Kau membuat kami semua khawatir." Ucap Hoseok, nadanya terdengar semakin khawatir.

"Maaf hyung. Aku benar-benar akan menceritakannya padamu. Kumohon izinkan aku menginap di tempatmu." Mohon Jimin dengan nada yang memelas.

Terdengar helaan napas dari seberang sana. "Baiklah kalau begitu. Cepat datang kemari." Ucap Hoseok.

"Ah! Jinjja gomawo! Aku akan kesana segera." Tutur Jimin cepat lalu memutuskan sambungannya.

Segera Jimin mengambil tas besar dan memasukkan baju-baju, seragam, pakaian dalam, dan peralatan serta buku untuknya. Tak lupa ia juga membawa peralatan mandi agar tidak terlalu merepotkan Hoseok. Jimin segera mengambil kunci mobilnya, mengunci pintu rumah, lalu pergi dengan perasaan was-was. Takut-takut kalau Yuju melihatnya pergi.

Jimin memasukkan tasnya ke jok belakang dan ia segera masuk ke kursi kemudi. Lelaki itu menyalakan mesin mobil dan segera keluar dari rumahnya sendiri. Berharap bahwa Yuju tidak akan mengetahui lelaki itu pergi kemana.

Tak memakan waktu lama, Ia pun sampai di rumah Hoseok. Segera ia turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah Hoseok tanpa permisi.
"Hyung!" Panggil Jimin mencari keberadaan Hoseok.

Tidak ada jawaban, Jimin menelan ludahnya. Yuju terlalu membuatnya paranoid sehingga ia menjadi seperti saat ini. "Hyung! Kau dimana?!" Teriak Jimin panik. Pikirannya sudah melayang kemana-mana.

Bagaimana kalau Yuju menculik Hoseok? Bagaimana kalau sebenarnya Yuju mengetahui bahwa Jimin kabur dan menginap dirumah Hoseok? Tubuh Jimin gemetaran membayangkan semua itu. (Saking traumanya gitu sih.)

"Dor!"

Jimin melompat kecil, terkejut karena seseorang mengejutkannya. Ia segera melihat ke arah sumber suara dan mendengus kesal ketika melihat siapa yang membuatnya terkejut. Di belakangnya sudah berdiri Hoseok, disusul dengan Jungkook, RM, Jin, Suga, dan Taehyung yang tertawa terbahak-bahak.

"Shit!" Umpat Jimin. "Apa kalian tidak tau aku mengkhawatirkan kalian?!"

"Woah, woah, santai Jimin. Kau kenapa?" Tanya RM yang sadar bahwa wajah Jimin terlihat pucat.

"Hyung, save me." Ucap Jimin menghela napas.

Badannya terasa lemas, ia menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Mereka yang melihat Jimin seperti itu semakin khawatir. Berarti ada sesuatu yang sangat serius.

"Hyung, kau kenapa?" Tanya Jungkook membopong Jimin untuk duduk di Sofa dibantu dengan Taehyung.

Napas Jimin terengah-engah. Tangannya gemetaran, wajahnya pucat, keringat dingin bercucuran. Semuanya kebingungan melihat Jimin yang seperti saat ini. Suga yang melihat itu semua mendekati Jimin, mensejajarkan posisinya dan menepuk paha Jimin pelan.

Memories of us [Eunkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang